Belasan Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal, Khofifah Minta Waspada

Ibu bapak diperhatikan anaknya !

Surabaya, IDN Times - Belasan anak di Jawa Timur meninggal karena Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat Jawa Timur waspada.

1. Data gagal ginjal akut akan terus diperbarui

Belasan Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal, Khofifah Minta Waspadailustrasi ginjal pada manusia (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Khofifah mengatakan, perkembangan kasus GGAPA di kabupaten kota di Jatim akan diupdate secara realtime agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan simultan. Ia masih menunggu hasil investigasi dari pusat.

"Untuk kasus GGAPA di Jawa Timur, kita masih menunggu hasil investigasi dari pusat. Walaupun begitu, kita harus meningkatkan kewaspadaan dini dan memperkuat sinergitas dalam pencegahan dan pengendalian GGAPA di Jawa Timur,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui jumlah kasus yang dilaporkan secara nasional hingga 18 Oktober 2022, sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak. Sementara di Jawa Timur sampai 20 Oktober tercatat 23 kasus , 10 kasus di Surabaya dan 9 kasus di Malang. Tercatat meninggal 12 kasus sembuh 8 kasus dan dirawat 3 kasus.

Baca Juga: 24 Anak Jatim Gagal Ginjal Akut, 13 Meninggal Dunia

2. Jika orangtua mendapati gejala gagal ginjal, segera bawa ke faskes

Belasan Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal, Khofifah Minta Waspadatheconversation.com

Khofifah berpesan khususnya kepada orangtua yang memiliki anak (terutama usia di bawah 6 tahun) agar waspada jika menemui gejala penurunan volume/ frekuensi urin atau tidak ada urin, dengan atau tanpa demam/ gejala prodromal lain pada anak.

“Jika menemui gejala GGAPA tersebut pada anak, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar segera dapat ditangani oleh tenaga kesehatan.” pesan Gubernur Khofifah

Dengan adanya peningkatan kasus Atypical Progressive Acute Kidney Injury/ Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang terjadi pada anak usia 0-18 tahun (mayoritas anak balita) di Indonesia, Khofifah mengimbau seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tidak panik namun tetap waspada.

“Masyarakat tidak perlu panik, mohon patuhi petunjuk dan imbauan dari pemerintah melalui kanal-kanal informasi Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan sumber informasi resmi lainnya.” terang Khofifah.

3. Jika ada faskes merawat anak gagal ginjal, diminta melapor ke Dinkes

Belasan Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal, Khofifah Minta Waspadailustrasi gagal ginjal (kidney.org)

Jika ada rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat pasien anak dengan dugaan GGAPA, ia meminta tenaga kesehatan untuk segera melaporkan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat agar bisa segera dilakukan penyelidikan epidemiologi.

"Jika menemui pasien anak dengan dugaan kasus GGAPA, Rumah Sakit/ fasilitas pelayanan kesehatan harus segera melakukan penyelidikan epidemiologi dan membuat surat permohonan pemeriksaan toksikologi ke laboratorium forensik Polda Jatim disertai dengan sampel pasien," pungkas Khofifah.

Baca Juga: 24 Anak di Jatim Alami Gagal Ginjal Misterius, Surabaya Bagaimana?

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya