Belajar Membaca Alquran dalam Gelap

Memotret anak-anak buta belajar membaca Alquran braille

Surabaya, IDN Times - Hannan Abdullah (25), guru ekstrakurikuler Al-Quran itu nampak semangat membenarkan bacaan muridnya yang salah. Siang itu, Rabu (4/1/2023) ia tengah mengajar muridnya membaca Alquran braille di Yayasan Pendidikan Anak-Anak Buta Surabaya.

1. Ada sebagian murid lancar membaca Alquran braille

Belajar Membaca Alquran dalam GelapPara murid di Yayasan Pendidikan Anak-Anak Buta Surabaya saat belajar membaca Alquran braille, Selasa (4/1/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Dari belasan muridnya hanya empat orang yang lancar membaca Alquran Braille, sisanya sekedar bisa membaca dan ada pula yang tidak bisa sama sekali. 

"Kalau yang masih awal itu dia mendengarkan teman-temnnya, jadi saling nyimak," ujar dia. 

Hannan mengatakan meski ada muridnya yang kurang bisa membaca Alquran braille, di antara mereka justru penghafal Alquran yang baik. Hal itu karena beberapa dari muridnya belajar menghafal daru mendengarkan MP3 Alquran. 

"Ada yang dia sudah hafal surat, karena dia sudah punya ingatan tentang hafalan itu mempernudah dia baca Braille," kata Hanan. 

Baca Juga: Menuju Endemik, Begini Data COVID-19 Surabaya

2. Berharap anak didiknya lancar baca Alquran

Belajar Membaca Alquran dalam GelapPara murid di Yayasan Pendidikan Anak-Anak Buta Surabaya saat belajar membaca Alquran braille, Selasa (4/1/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Menurut Hanan, meski anak muridnya penghafal Alquran yang baik, ia tetap ingin mereka bisa memahami Alquran brialle. Sebab, huruf yang dibaca dengan yang didengarkan terkadang berbeda. 

"Untuk bisa baca braille tak tugasi tiap hari, kalau Alquran itu kan berdasarkan latihan, mereka lebih mengandalkan MP3, braillenya gak bolong," terangnya. 

3. Berharap anak didiknya gemar baca

Belajar Membaca Alquran dalam GelapPara murid di Yayasan Pendidikan Anak-Anak Buta Surabaya saat belajar membaca Alquran braille, Selasa (4/1/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Bukan hanya Alqran brialle, tak jarang anak-anak difabel tuna netra juga jarang membaca buku Braille, mereka lebih suka mendengarkan buku daripada membaca buku Braille. Sehingga, mereka lebih lambat menulis braille. 

"Harapannya, jangan sampai punah lah braille ini, karena bukan juga Al-Quran saja, aku kan juga ngajar bahasa Inggris Spelling itu penting," jelasnya. 

Selain itu, dia ingin ada banyak buku Braille di sekolah-sekolah. Hal ini agar minat baca anak didiknya meningkat. 

Baca Juga: Pengendara Motor di Surabaya Tabrak  Lansia Hingga Tewas

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya