Anak Disiksa Ibunya Dipastikan Dirawat Pemkot Surabaya

Gak akan dikembalikan ke ibunya

Surabaya, IDN Times - Seorang anak berinisial GEL (9) yang menjadi korban kekerasan ibunya sendiri ACA (26) dipastikan bakal dirawat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Anak tersebut akan diasuh Pemkot hingga lulus kuliah. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan, tidak akan mengembalikan anak tersebut kepada ibunya meski nanti ibunya sudah bebas menjalani hukuman. Sebab, korban sudah dua kali mengalami kekerasan. 

"Tidak (akan diberikan kepada ibunya). (Korban) akan kita asuh," ujar Eri ditemui dikediamannya, Rabu (24/1/2024). 

Eri menjelaskan, sebelum pelaku yang merupakan ibu korban ditangkap polisi, korban sempat dirawat Pemkot Surabaya. Kemudian, pelaku mengambil korban dengan memohon-mohon dan berjanji tidak melakukan penyiksaan. 

"Dulu ibunya ngambil nangis-nangis, sadar (perbuatannya tidak benar)," kata Kepala Bappeko Kota Surabaya ini. 

Akan tetapi, setelah anak tersebut dikembalikan kepada pelaku, pelaku kembali melakukan penyiksaan.  Sehingga, agar kejadian penyiksaan tak diulangi pelaku kembali, Pemkot memutuskan untuk tidak menyerahkan korban kepada pelaku, saat pelaku sudah bebas nanti. 

"Kita kembalikan (anak korban kepada pelaku), tapi diulangi lagi (melakukan kekerasan), wes gak mungkin dibaleni maneh (sudah tidak mungkin diulangi lagi menyerahkan ke ibunya), engkok dibaleni maneh kejadiane, sakno anake (nanti diulangi lagi kejadiannya, kasihan anaknya)," terang dia. 

Meski demikian, pihaknya masih memperbolehkan korban bertemu dengan pelaku. Bagimana pun juga, pelaku adalah ibu korban. 

"Dijenguk boleh, diambil tidak,  Ibunya akan diperiksa, apakah memikili kelainan psikologi atau tidak, ini bahaya. Sekarang mungkin normal, tapi suatu saat isok mbalek maneh nang anake, sakno anake (bisa kembali lagi ke anaknya, kasihan anaknya)," jelas Eri. 

Kini Pemkot Surabaya tengah menyiapkan Sekolah Bibit Unggul untuk korban. Nantinya, korban akan mendapatkan pendidikan hingga lulus kuliah. 

"Dijamin pendidikannya hingga kuliah (iya), seperti Sekolah Bibit Unggul," pungkas Eri. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Ibu di Surabaya berinisial ACA (26) tega menyiksa putrinya sendiri GEL (9). Motifnya, karena pelaku sedang menjalankan ilmu gaib. 

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, GEL sudah mendapat kekerasan fisik sejak usianya 7 tahun. Karena mendapat kekerasan, GEL kemudian dititipkan di Dinas Sosial (Dinsos). 

"Korban drawat selama kurang lebih enam bulan untuk pemulihan lalu pelaku mengambil korban," ujar Hendro di Mapolrestabes, Senin (22/1/2024). 

Saat dibawa pulang itulah, pelaku kembali melakukan kekerasa  Kepada korban. Kekerasan yang dilakukan pelaku seperti menyiram korban dengan air panas hingga kulitnya melepuh, kemudian menghancurkan gigi korban menggunakan tang,  pelaku juga mengikat korban hingga melakukan pemukulan. 

"Korban disuruh minum air mendidih, dan disiram air mendidih, korban mengalami luka pada punggung dan bibir, ini cukup memprihatinkan," ungkapnya. 

Lebih paranhnya, korban mengaku dirinya nakal sehingga dia tidak masalah mendapatkan penyiksaan dari ibunya. 

"Putrinya ini didik sangat keras, seakan-akan putrinya melakukan kesalahan," terang Hendro. 

Hendro menyebut, pelaku melakukan penyiksaan kepada korban karena motif menjalankan praktik ilmu gaib. Namun, Hendro belum bisa menjelaskan detail ilmu seperti apa yang dijalankan pelaku. 

"(Motif) masalah mistis, ilmu gaib," ujar Hendro. 

Sementara, pelaku sendiri mengaku gelap mata saat melakukan penyiksaan kepada anaknya sendiri. Namun ACA mengaku ilmu gaib yang ia pelajari tidak ada amalan untuk menyiksa anak.  

"Gak ada (amalan dalam ilmu gaib yang dipelajari untuk menyiksa anak), cuma kalau saya marah itu saya gelap mata," ujar ACA. 

Atas perbuatannya ini, pelaku disangkakan dengan Pasal 44 ayat (2) UU RI No. 23 tahun 2004 tentang PKDRT dan atau Pasal 80 ayat (2) dan (4) UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan ke dua atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. 

Baca Juga: Ibu di Surabaya Tega Siksa Anaknya, Motifnya Ilmu Gaib

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya