Anak dari KPPS yang Meninggal Dapat Beasiswa dari Pemkot Surabaya

Istrinya juga dapat bantuan

Surabaya, IDN Times - Anak dari petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal saat bertugas akan mendapat beasiswa pendidikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Beasiswa itu diberikan kepada anak Joko Budiono yang merupakan Ketua KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42 Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya yang meninggal pada Jumat (16/2/2024). 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, Joko Budi memiliki tiga orang anak. Ketiganya akan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah. 

"Anak-anaknya (Joko Budiono) kami masukkan ke program beasiswa," ujar Eri, di Minggu (25/2/2024). 

Salah satu anak Joko Budiono saat ini tengah menempuh pendidikan tinggi di universitas swasta. Nantinya, anak Joko Budiono akan mendapatkan beasiswa dari progeam Baznas. 

"Lewatnya mungkin Baznas Kota Surabaya atau lewat yang lain. Kami upayakan harus bisa mendapatkan beasiswa," terang dia.

Selain anak Joko Budiono, Pemerintah Kota Surabaya juga bakal memberikan bantuan kepada istri Joko Budiono. Bantuan tersebut berupa pemberdayaan, seperti menjahit. 

"Istrinya kami beri pekerjaan yang cocok, seperti jahit atau lainnya," kata mantan Kepala Bappeko Surabaya ini. 

Erk menyebut seluruh KPPS merupakan pejuang demokrasi, sehingga pemerintah harus turun tangan menjamin kesejahteraan keluarganya. "KPPS yang meninggal, maka kami harus dukung keluarganya, termasuk anaknya," pungkas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua KPPS TPS 42 Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Joko Budiono meninggal pada Jumat (16/2/2024). Joko meninggal setelah tak sadarkan diri saat bertugas pada hari pemungutan suara, Rabu (14/2/2024).

Baca Juga: Update: Daftar Petugas KPPS Meninggal Dunia pada Pemilu 2024

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya