92 Persen Air Baku di Surabaya Berasal dari Sungai Brantas

Kekeruhan meningkat saat musim kemarau

Surabaya, IDN Times - Sebagai kota besar, Kota Surabaya membutuhkan air yang cukup besar untuk kebutuhan sehari-hari. Di Surabaya kebutuhan air baku 92 disokong dari sumber Kali Surabaya yang merupakan anak Sungai Bratas yang dikelolah oleh Jasa Tirta kemudian didistribusikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada. 

Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Arif Wisnu Cahyono mengatakan dari 362.402.210 meter kubik air produksi PDAM Kota Surabaya yang diditribusikan ke masyarakat pada tahun 2023, telah memenuhi kebutuhan 618.435 masyarakat dengan rata-rata konsumsi domestik atau rumah tangga sebesar 27 m3/bulan. 

"Dengan jumlah penduduk 2.913.208 jiwa di Surabaya, maka cakupan layanan sesuai perhitungan evaluasi kinerja menurut BPKP telah mencapai 100 persen," ujar Wisnu kepada IDN Times, Sabtu (2/3/2024). 

Wisnu menyebut, PDAM Kota Surabaya membeli air baku berasal dari Kali Surabaya yang dikelola oleh PT Jasa Tirta 1 (Persero). Kualitas air di Kali Surabaya, yang merupakan air baku PDAM Kota Surabaya, ditetapkan sebagai kelas II. 

"Akan tetapi pada kenyataannya seringkali tidak terpenuhi terutama parameter oksigen terlarut (<4 mg/L) dan Ammonia (> 0,2 mg/L)," kata dia. 

Pada musim penghujan kekeruhan air meningkat sangat tinggi hingga 800 NTU, dibanding musim kemarau yang hanya kisaran 20 NTU. Sedangkan pada musim kemarau terjadi peningkatan kadar pencemar organik. "Di samping itu, setiap saat terjadi pencemaran sampah," kata Wisnu. 

Wisnu bilang, air baku PDAM Kota Surabaya 92 persen mengandalkan dari Kali Surabaya atau yang biasa disebut sebagai anak Sungai Kali Brantas. Sisanya 8 persen berasal dari mata air yang berada di wilayah Kab Pasuruan. 

"Meski demikian secara debit, Kali Surabaya masih dapat memenuhi kebutuhan air baku hingga saat ini, meski pada saat musim Kemarau (bahkan saat El Nino)," jelas dia.  

Untuk itu diperlukan kesadaran dan kepedulian bersama dari seluruh pemangku kepentingan yang mendapat manfaat dari Sungai Brantas. Seperti melalui program reboisasi di wilayah hulu sungai serta daerah aliran sungai, pengolahan limbah industri dan domestik yang memenuhi baku mutu serta peran masyarakat dengan tidak membuang sampah di aliran sungai maupun drainase, yang bermuara ke Kali Brantas dan Kali Surabaya.

"Hal tersebut perlu dilaksakan secara simultan untuk dapat memastikan keberadaan air baku secara kuantitas dan kualitas terus terjaga kelayakannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan air baku air minum Kota Surabaya secara berkelanjutan," jelasnya. 

Wisnu menambahkan, secara teknis seluruh wilayah Kota Surabaya telah terpasang pipa PDAM sepanjang 6.351 km dan 39 reservoir/rumah pompa berkapasitas total 85 ribu m3. Meski secara perhitungan administrasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya telah mencapai cakupan layanan 100 persen, program pemasangan jaringan pipa baru untuk melayani calon pelanggan reguler terus dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat. 

"Untuk warga yang belum atau tidak memenuhi persyaratan administrasi, PDAM Surya Sembada bekerjasama dengan kelompok swadaya masyarakat untuk pemasangan master meter," jelasnya. 

PDAM Surya Sembada di tahun 2024 juga memulai pekerjaan pembangunan instalasi pengolah air (IPA) dengan kapasitas 1000 liter/detik. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kehandalan suplai air ke pelanggan. 

Baca Juga: Warga Kota Batu Harap Waspada, Jumlah Sumber Mata Air Kian Berkurang

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya