200 Ribu Warga Surabaya Masih Miskin, Pejabat Jangan Pamer Harta!
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suabaya, IDN Times - Pamer harta kekayaan oleh pejabat publik kini tengah jadi buah bibir. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti pun mengingatkan pejabat tidak hedon dan pamer harta karena penduduk miskin di Kota Surabaya masih 200.000 jiwa.
1. Masalah sosial di Surabaya masih banyak
Reni menjabarkan, angka kemiskinan di Kota Surabaya kini masih berada di angka 200.000 jiwa, kemudian angka pra miskin 248.299 jiwa dan angka miskin ekstrim 25 530 jiwa. Angka-angka ini menjadi pengingat pejabata publik agar tak bergaya hedon.
"Kemudian kita juga sering menemukan orang kesilitan mendapat pekerjaan, dan lain sebagainya," ujar Reni ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (6/3/2023) malam.
Baca Juga: Harta Kekayaan 8 'Pentolan' Jatim dan Surabaya
2. Masalah sosial harus dipahami pejabat agar tak pamer
Reni menyebut, masalah-masalah kesejahteraan sosial itu lah yang harus dipahami oleh pejabat publik. Dengan harapan, tidak terjadi disparitas yang melebar antara pejabat publik dengan rakyatnya.
"Saat ini saya kira Publik berharap pejabat dekat dengan rakyat, melayani dan tiddak ada disparitas sosial ekonomi yang ditampakan,” terangnya.
3. Pamer harta menyakiti hati rakyat
Bila ada pejabat publik yang memerkan hartanya ditengah kesulitan masyarakat, ini dirasa tidak tepat dan menyakiti hati rakyat, meskipun terkadang harta yang diperoleh itu sesuai. Selain menyakiti hati rakyat, pamer harta juga menimbulkan keraguan dan tidak kepercayaan masyarakat terhadap pejabat publik.
"Ketika publik menanyakan (harta kekayaan pejabat) saya rasa wajar," kata Politisi PKS ini.
Menurut Reni, menjadi pejabat publik tidak lah mudah, sebab bukan hanya dirinya yang menjadi sorotan, namun juga keluarganya. Kasus yang selama ini muncul, haruslah menjadi intropeksi dan menjadi perbaikan bagi pejabat sendiri.
“ini menjadi pelajaran bagi kita semua, semoga di Kota Surabaya tidak ada yang seperti itu (pamer harta),” pungkasnya.
Baca Juga: Menkeu: 99,98 Pegawai Kemenkeu Sudah Lapor Harta Kekayaan
