186 Santri di Surabaya Dapat Beasiswa dari Baznas

Selain itu juga ada bantuan lain

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 186 orang santri mendapat beasiswa pendidikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya. Jumlahnya akan ditambah pada 2024 mendatang. 

1. Zakat dari Baznas Surabaya terkumpul Rp60 miliar

186 Santri di Surabaya Dapat Beasiswa dari BaznasSantri di Surabaya mendapat beasiswa dari Baznas. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, total zakat yang dikumpulkan oleh Baznas Kota Surabaya adalah Rp60 miliar. Nilai tersebut paling tinggi dari Kabupaten/Kota lain di Indonesia.

“Alhamdulillah (pendapatan) Baznas Kota Surabaya ini dari yang diadakan Baznas Nasional kita ini terbesar se-Indonesia. Sehingga diharapkan, kita bisa mencapai pendapatan sampai Rp 60 miliar, karena di tahun ini insyaallah tembus sampai dengan Rp 40 miliar,” ujar Eri. 

Baca Juga: DPRD Surabaya Usul Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh Ditambah

2. Disalurkan lewat berbagai program salah satunya pendidikan

186 Santri di Surabaya Dapat Beasiswa dari BaznasSantri di Surabaya mendapat beasiswa dari Baznas. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Pendapatan tersebut disalurkan untuk membantu warga Kota Surabaya. Salah satunya adalah program bantuan biaya pendidikan pondok pesantren di Kota Pahlawan. 

"Jadi, kegiatan-kegiatan Baznas ini bagaimana kita bisa memberikan untuk menyambut hari santri, kepada santri untuk beasiswa. Ada 186 orang (penerima) insyaallah di tahun 2024 akan ditambah jumlah santri yang akan kita berikan beasiswa,” kata dia. 

Eri berharap, di tahun 2024 jumlah santri yang akan menerima bantuan biaya pendidikan terus ditambah. “Jadi bukan hanya santri yang ada di pondok, tapi di sekolah juga akan kita sentuh tahun depan,” ujarnya. 

Selain ada penyaluran bantuan beasiswa untuk santri, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyampaikan, ada 6 fokus lain yang menjadi prioritas Baznas Kota Surabaya ke depannya. Yaitu ada penyaluran bantuan ZIS itu untuk penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, peningkatan akses dan pemberdayaan kepada kelompok disabilitas, penyediaan akses pada masyarakat miskin, serta transformasi mustahik (orang penerima zakat) menjadi muzakki (orang berkewajiban memberi zakat). 

"Kita akan fokus ke sana sebenarnya, bagaimana itu bersinergi dengan program-program pemerintah, karena Baznas ini juga membantu program pemerintah yang tujuannya sama. Yakni mengurangi kemiskinan ekstrem, setelah itu stunting, dan sebagainya tadi yang disebutkan,” paparnya. 

Tak hanya itu saja, Eri juga menyebutkan, program tebus ijazah juga akan dilanjutkan di tahun 2024, namun masih akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Baznas Provinsi Jawa Timur. 

“Kita akan fokuskan lagi, karena kita koordinasikan dengan Baznas provinsi, kita evaluasi juga bagaimana dengan hal yang seperti ini. Yang pasti, bukan hanya tebus ijazah saja, tapi membantu warga miskin yang ada di Kota Surabaya apa yang menjadi kendalanya, kita akan bantu," sebutnya. 

3. Baznas sebut program disalurkan juga untuk kesehatan dan ekonomi

186 Santri di Surabaya Dapat Beasiswa dari BaznasSantri di Surabaya mendapat beasiswa dari Baznas. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah mengatakan Baznas memiliki beberapa program lanjutan, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Di bidang kesehatan ada program prioritas yakni penurunan prevalensi stunting dan peningkatan gizi balita. Sedangkan di bidang ekonomi, yakni penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di kalangan anak-anak muda. 

“Oleh karena itu, Baznas Surabaya yang hari ini kita pendapatannya kurang lebih Rp 33,4 miliar per Oktober 2023, kita diamati pada saat Rakornas dan Rakorda Baznas itu Rp 60 miliar,” kata Hamzah. 

Hamzah mengungkapkan, per Oktober 2023, Baznas Kota Surabaya telah menyalurkan Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS-DSKL) kurang lebih senilai Rp 32,4 miliar dari pendapatan Rp 33,4 miliar tersebut.

 “Saat tersisa Rp 1 miliar, bulan depan akan kita maksimalkan. Ada yang untuk kegiatan rutin, ada yang insidentil, tentu kita punya standar operasional yang kita koordinasikan selalu dengan pemerintah kota,” ungkapnya. 

Dia menjelaskan, ke depannya akan ada program bantuan biaya pendidikan pondok pesantren di Kota Surabaya. Di Peringatan Hari Santri 2023, ada 186 santri dari 13 pondok pesantren di Kota Surabaya yang mendapatkan program bantuan. 

“Selain beasiswa pendidikan umum, pondok pesantren ini harus kita support juga karena mereka warga Surabaya yang berhak mendapatkan zakat. Bukan hanya santri, termasuk ustadnya juga kita beri insentif,” pungkasnya.

Baca Juga: 6 Motif Batik Surabaya Tampil di IN2MF

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya