Surabaya, IDN Times - Sebanyak 173 kekerasan terjadi di Kota Surabaya. Dari 173 kasus tersebut, paling banyak terjadi pada anak dengan jumlah kasus 122. 

Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, 122 kekerasan pada anak tersebut dengan rincian 27 anak berhadapan dengan hukum (ABH), Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 26 dan non KDRT 69 kasus. 

Sementara itu, kekerasan pada dewasa sebanyak 51 kasus dengan rincian, KDRT 39 dan non KDRT 12 kasus. 

"Saat ini data kekerasan di kota Surabaya sampai  Agustus sebanyak 173 kasus dan semuanya sudah dilakukan pendampingan dan intervensi," ujar kepala DP3A-PPKB, Ida Widayati kepada media, Senin (2/10/2023). 

Ida menyebut, kekerasan dalam bentuk apapun tidak boleh terjadi di dalam keluarga atau pun di lingkungan tempat tinggal dan sekolah. Oleh karenanya, harus ada upaya dari setiap keluarga, seperti memupuk komunikasi yang baik. 

"Sehingga hubungan satu sama lain bisa terjalin dengan baik selain itu pola-pola pengasuhan yang baik juga harus tersosialisasikan pada masyarakat melalui berbagai sektor karena hal ini juga menjadi kunci utama pencegahan kekerasan," pungkas Ida.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Buat Permainan untuk Cegah Bullying di Sekolah