14.516 Peserta Ikuti UTBK Unair, 31  Orang Tak Hadir

Selamat ujian rek!

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 14.516 calon mahasiswa  mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2024 Universitas Airlangga (UNAIR), Selasa (4/30/2024). 31 orang peserta tereliminasi karena tak hadir saat sesi pertama berlangsung. 

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Prof Bambang Sektiari Lukiswanto Drh DEA menjelaskan lokasi UTBK tersebar di Kampus Dharmahusada A, Kampus Dharmawangsa B, dan Kampus MERR C. UTBK di UNAIR akan berlangsung selama dua gelombang. Gelombang pertama pada 30 April 2024 dan 2-7 Mei 2024. Gelombang kedua 14-15 Mei 2024.

“Terjadi peningkatan jumlah pendaftar untuk Vokasi dalam UTBK kali ini. Mengingat, peserta dapat memilih maksimal empat prodi, dua di antaranya vokasi, program studi D3 atau D4,” ujarnya ditemui di Gedung Nanizar, Ruang Sidang Lantai 2, Kantor Manajemen, Kampus MERR-C, pada Selasa (4/30/2024).

Di sesi pertama hari ini, UTBK diikuti sebanyak 436 perserta. Dari jumlah tersebut, 31 di antaranya tidak hadir sehingga tak bisa mengikuti UTBK. "Kita masih mentolerir untuk mereka masuk 30 menit sebelum jam 07.15 WIB, jam 07.15 mereka sudah tidak bisa masuk lagi, 31 orang tercatat tidak mengikuti," ungkap dia. 

Ia memastikan, aturan UTBK tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Intinya tak boleh ada kecurangan, tidak boleh ada keterlambatan dan tak boleh membawa peralatan elektronik. 

"Jadi sepatu mulai tahun kemarin tidak boleh , kami menyediakan alas kaki sendiri," jelasnya. 

Pihaknya memastikan, tak ada peserta yang menggunakan jasa joki pada UTBK kali ini. Berbagai antisipasi pengetatan telah dilakukan. 

"Unair kita relatif dianggap pusat UTBK yang sangat ketat, sehingga kami selalu pada pengawas kita memberikan pembekalan-pembelakan sebaiknya dan kami juga mengembangkan sistem pengawasan melalui CCTV, bisa kita amati dari sekretariat UTBK dan di samping ada pengawas di ruangan," jelasnya. 

Sementara itu, melalui saluran daring Zoom, Rektor UNAIR Dr Mohammad Nasih SE MT Ak menjelaskan dalam sistem penilaian UTBK tahun ini, terdapat pembobotan. Sehingga, pembobotan itu menyebabkan perbedaan penilaian pada setiap soal.

“Berkaitan dengan penilaian, jadi mungkin nanti akan ada perbedaan (di tiap soal, Red) karena sistem pembobotan. Misal dari 100 soal, saya benar 75 berarti nilai saya pasti 750? Nah, tidak seperti itu perhitungannya dan menurut saya ini harus diluruskan,” ucapnya.

Prof Nasih menambahkan, pembobotan dalam sistem UBTK tahun memiliki nilai yang berbeda-beda. Pembedaan nilai itu berdasar tingkat kesulitan dari setiap soal. Karena itu, sangat mungkin bahwa peserta yang memiliki jumlah soal benar yang sama memiliki nilai yang berbeda.

“Pada beberapa tahun terakhir memang ada perbedaan penilaian pada setiap soal, bergantung dari tingkat kesulitannya. Karena itu, jika ada teman yang sama-sama soal benarnya 75, mungkin nilainya tak akan sama. Karena distribusi soalnya mungkin beda,” ujarnya.

Mengenai system baru itu, masyarakat perlu mengetahui hal tersebut. Agar, tidak muncul kesalahpahaman di antara sesama peserta UTBK. 

“Ini penting untuk diketahui masyarakat dan perlu untuk disosialisasikan. Agar tidak terjadi gebyah uya bahwa kalau soal benarnya 75 pasti nilainya 75 juga,” pungkasnya. 

Baca Juga: Viral Mahasiswa Unair Plagiat Tugas Kuliah, Kampus Beri Sanksi Pelaku

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya