Salat Tarawih Malam Pertama di Masjid Al-Muhajirin Surabaya

Akan ada banyak program khusus Ramadan

Surabaya, IDN Times - Umat Muslim di Surabaya telah melaksanakan salat tarawih hari pertama memasuki Bulan Ramadan 1445 Hijriah pada Sabtu (11/3/2024), sebelum berpuasa keesokan harinya. Aktivitas ini terlihat di Masjid Al-Muhajirin, Jl. Jimerto No.25-27, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya.

Salat Tarawih dilakukan serentak setelah Menteri Agama menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada 12 Maret 2024 pada sidang isbat, Minggu (10/3/2024) lalu.

Jamaah Salat Tarawih di Masjid Al-Muhajirin berbondong-bondong memadati lokasi sejak selepas salat magrib. Nampak keceriaan pada wajah para jamaah, ada yang membawa keluarga maupun teman.

Salah satunya adalah Iva (56). Ia datang bersama anaknya untuk melaksanakan tarawih malam pertama. Warga Kelurahan Pacar Kembang ini menuturkan meski di lingkungan kediamannya terdapat masjid yang lebih dekat, ia rela datang ke Masjid Al-Muhajirin karena sudah menjadi kebiasaan.

"Dari Ramadan tahun-tahun sebelumnya memang sudah sering ke sini sekeluarga. Enak, kan, tengah kota. Biasanya cari takjil, (sekalian) tarawih," ujarnya.

Perbedaan penetapan tanggal 1 Ramadan di Indonesia kerap kali terjadi. Muhammadiyah resmi mengumumkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024 sehingga pada sehari sebelumnya telah melaksanakan salat tarawih terlebih dahulu. Penetapan itu berbeda dengan keputusan Menteri Agama.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Takmir Masjid Al-Muhajirin, Aziz Muslim, menuturkan bahwa perbedaan ini bagian dari Rahmat Allah SWT dan sangat wajar terjadi.

"Perbedaan ini rahmat, sudah sepatutnya untuk disyukuri dan dihormati. Kami Masjid Al-Muhajirin mencari jalan tengah untuk kemaslahatan bersama. Misalnya tarawih, kami bebaskan jika ada jamaah yang 23 rakaat atau 13, kami akomodir itu," ujarnya ketika ditemui IDN Times di lokasi.

Aziz juga menambahkan, masjid ini tak hanya menjadi wadah bagi jamaah untuk tarawih saja, tapi juga ibadah-ibadah lainnya. Khususnya di bulan Ramadan, akan ada beberapa program untuk menyemarakkan masjid.

"Kami akan adakan kajian di halaman masjid, untuk mengisi ngabuburit. Nanti akan ada UMKM juga. Kami juga sediakan buka puasa sebanyak 500 porsi dan untuk 10 hari terakhir kami fasilitasi jamaah untuk i'tikaf," jelasnya.

Baca Juga: Ramadan Berbeda, Muhammadiyah Jatim Tetap Jaga Kerukunan

Kayla Jasmine Yasmara Photo Community Writer Kayla Jasmine Yasmara

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya