Surabaya, IDN Times - Suasana sedang mendung saat Joshua David, pemuda berusia 26 tahun itu baru keluar dari TPS 30 pada Rabu (14/2/2024) di Blok C Perumahan Margorejo Indah, Surabaya.

Meski cuaca sedang tak bersahabat dan ia juga harus pergi sendirian ke lokasi TPU, hal tersebut tidak menyurutkan minat Joshua dalam menggunakan hak pilihnya di Pemilu tahun ini.

"Iya aku tadi habis nyoblos, dan gak yang gimana-gimana, sih. Aku nyoblos sesuai paslon yang memang aku sudah yakin buat pilih," ujarnya kepada IDN Times.

Joshua mengaku momen pemilu tahun ini terasa lebih dinamis dengan segala huru-haranya di media sosial. Mulai dari informasi segala capaian calon presiden, dukungan yang muncul secara organik dari anak muda, hingga isu dugaan kecurangan yang terjadi di Pemilu 2024.

"Kayaknya lebih rame, sih, Pemilu tahun ini daripada yang sebelumnya. Ada gerakan-gerakan dari anak muda, kalau isu kecurangan itu juga aku lihat. Aku biasanya nemu soal info Pemilu di media sosial atau berita-berita online,"

Memang ramai dan seru untuk mencoblos, tapi tak menutup kemungkinan masih banyak anak muda yang memilih untuk golput. Joshua menolak golput karena ingin memanfaatkan hak suara dengan sebaik-baiknya.

"Aku gak pengin nanti pemimpin yang maju di negara ini salah orang, jadi ya kumanfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Apalagi isu kecurangan bikin aku jadi lebih hati-hati menentukan pemimpin," katanya.

Meski begitu, untuk urusan pemilihan wakil daerah, Joshua mengatakan dirinya tak terlalu mendalami paslon mana yang harus dipilih. Asing dengan nama-nama yang ada di kertas suara, Joshua menentukan pilihan yang menurutnya baik saja.

"Gak ada pilihan yang udah kutentuin dari lama kalo wakil daerah, baru milih tadi. Soalnya info pemilu aku cuma lihat apa yang lewat di hape aja dan gak terlalu banyak dibahas soal wakil daerah"

Di akhir sesi perbincangan, Joshua menambahkan dirinya punya harapan agar yang terpilih nantinya adalah pemimpin yang tepat dan mampu membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.

Baca Juga: Pemilih Pemula di Surabaya, Semangat Nyoblos karena Banyak Perdebatan