Tiga Hari Menghilang, Pria Lamongan Ditemukan dengan Kondisi Begini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Penemuan mayat dalam sebuah kamar di Desa Tlanak, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, menggegerkan warga. Penemuan mayat itu pertama kali dilaporkan oleh Mujiati, Senin (10/12).
Mayat yang ditemukan oleh Mujiati ternyata merupakan tetangganya sendiri, Suyitno (51). Suyitno ditemukan tewas setelah dia tidak terlihat oleh warga selama tiga hari.
Baca Juga: Hilang Seminggu, Polisi Temukan Mayat Backpacker Wanita Asal Inggris
1. Tercium bau busuk dari dalam rumah korban
Mujiati menceritakan dia bersama anaknya sebelum menemukan mayat Suyitno, lebih dulu mencium bau busuk yang berasal dari dalam rumah korban. Penasaran dengan bau busuk, dia kemudian berusaha masuk ke rumah sembari memanggil-manggil nama Suyitno.
Namun, pada saat dipanggil, Suyitno tidak juga menjawab sapaan Mujiati. "Pada hari ini, pukul 12.00 WIB, saksi Mujiati bersama anaknya mengecek ke rumah korban, karena sudah tiga hari tidak kelihatan. Namun, setelah membuka pintu korban melihat korban sudah tidak meninggal dunia," kata Kabag Humas Polres Lamongan, Kompol Harmuji.
2. Mayat sudah dikrumuni lalat
Saat dilihat ke dalam kamar, Mujiati menemukan mayat Suyitno sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Tubuh Suyitno sudah membiru dan terlihat lebam disekujur tubuh, bahkan tampak badannya dikerubungi banyak lalat.
"Saksi sudah mencium bau busuk dan banyak lalat yang berasal dari kamar korban. Kemudian saksi Mujiati keluar rumah untuk mencari pertolongan dan bertemu saudaranya, Sutiyam," katanya.
3. Tetangga korban melaporkan kejadian ini ke pihak keluarga
Mujiati yang dibantu anaknya kemudian meminta pertolongan kepada tetangganya yang lain. Mereka juga menghubungi keluarga korban yang kebetulan rumahnya tak jauh dari tempat tinggal Suyitno.
4. Korban mengidap penyakit diabetes
Seusai keluarga Suyitno datang ke rumah korban, mereka tidak menginginkan jasad Suyitno diotopsi oleh polisi. Alasannya, sejak awal Suyitno sudah lama mengidap penyakit diabetes.
"Keluarga tidak bersedia untuk dilakukan otopsi, kemudian ia meminta surat dari kepala desa setempat, kemudian jasad korban segera dimakamkan," jelasnya.
5. Keluarga korban menerima dengan ikhlas
Harmuji mengatakan keluarga menerima dengan ikhlas kejadian tersebut dan menganggap sebagai musibah. Dari catatan kepolisian terdapat luka di telapak tangan bagian kanan. Seluruh badan korban bengkak dan membusuk, diperkirakan korban meninggal kurang lebih sudah 3 hari.
Baca Juga: Sadis! Mayat Perempuan Ditemukan Dalam Koper di Kantor sang Suami