Sebelum Bebas, Napi di Tuban Diajari Cara Suling Kayu Putih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times- Pagi itu, sekitar pukul 08.30, belasan Narapidana (Napi) yang mendekam di balik jeruji Lapas Kelas II B Tuban tengah berbaris rapi di area BKPH Kecamatan Merakurak, KPH Tuban. Mereka tengah menyambut rombongan dari Kakanwil Lembaga Permasyarakatan Jawa Timur menggunakan alat musik rebana.
Terpancar raut muka sumringah yang terlihat di muka para napi yang berjejer dua baris itu di pintu masuk lokasi acara. Sedangkan beberapa napi lainnya sibuk menyiapkan perlengkapan acara. Tak butuh waktu lama para rombongan pun datang. Para Napi lantas memainkan alat musik yang mereka bawa.
1. Para napi diberikan keterampilan agar tidak lagi terjerumus ke lembah hitam
Mereka berkumpul untuk mengikuti acara peresmian dan peletakan batu pertama pembangunan pabrik penyulingan minyak kayu putih. Program yang digagas oleh Lapas, Perhutani dan Pertamina itu merupakan upaya agar para napi tidak lagi terjerumus ke dalam dunia kelam.
"Sebelum mereka bebas usai menjalani hukuman atas perbuatan yang ia lakukan, para napi tersebut diberikan keterampilan berwirausaha," kata Kalapas Tuban, Sugeng Indrawan, dalam sambutannya, Senin (5/8).
2. Napi diharapkan dapat diterima kehidupannya di masyarakat
Menurut Sugeng, kehidupan saat mereka dipenjara akan menjadi nilai negatif bagi sebagian orang. Untuk itu, dengan program pembinaan wirausaha diharapkan mampu membuat mereka bisa kembali diterima masyarakat.
"Untuk mendidik mereka (para napi) tidak muda, butuh perjuangan keras dan semangat yang membara, meskipun seperti apa buruknya mereka, bertato tapi di dada mereka terpancar merah putih," katanya. Bekal keterampilan yang diajarkan saat ia dipenjara, kata dia, diharapkan bisa ditularkan kepada masyarakat luas.
3. Tak hanya keterampilan suling kayu putih
Selain penyulingan minyak kayu putih, para napi juga dibekali cara mengembangkan budidaya ikan lele, beternak ayam petelur, menjahit dan beberapa keterampilan lainnya. "Dengan harapan usai keluar dari penjara bekal yang kita berikan ini bisa ia kembangkan dan mereka tidak lagi mengulangi perbuatan kejahatan," harapnya.
Baca Juga: Pria di Tuban Tusuk Pengemis Jalanan Lantaran Tak Bisa Bayar Kopi
4. Bacakan puisi dengan membawa bendera merah putih
Sebelum acara dimulai, puluhan napi juga membacakan puisi dengan memegang bendera merah putih. Aksi ini digelar sebagai simbol bahwa usai keluar dari penjara, jiwa mereka harus bisa merdeka.
Dalam puisi mereka bacakan, para napi mengaku rindu akan kehidupan di luar, terlebih pada orangtua dan anak mereka. "Kami juga sangat berterimakasih kepada pihak Pertamina yang sudah mau memberikan kontribusi kepada kami dengan memberikan CSR, semoga hal ini awalnya gue baik bagi kita semua," pungkasnya.
Baca Juga: Cerita Bupati Tuban, Ternak Empat Bebek Sebelum Sukses Jadi Pengusaha