Orangtua Santri Temboro di TubanTolak Rapid Test Kedua, Ini Alasannya 

Ayo dong sadar diri demi keselamatan bersama

Tuban, IDN Times-  Puluhan orangtua santri Pondok Pesantren (Ponpes) Temboro asal Kabupaten Tuban menolak diadakan rapid test kedua. Mereka menolak karena merasa hasil dari rapid test pertama itu dianggap sudah cukup mewakili dan tidak perlu dilakukan tes ulang.

Padahal menurut prosedur Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tuban, sepuluh hari sesudah dilakukan rapid test, santri wajib menjalani tes ulang. "Saya juga bingung, 60 persen orangtua santri kok justru menolak dilakukan rapid test  kedua," kata Wakil Sekretaris Tim Gugus TugasTuban, Bambang Priyo Utomo, Sabtu (2/5).

1. Rapid test kedua dianggap penting untuk mengetahui gejala COVID-19

Orangtua Santri Temboro di TubanTolak Rapid Test Kedua, Ini Alasannya Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban. IDN Times/Imron

Bambang menyebut, tes kedua dianggap sangat penting karena pada masa 10 hari sesudah dilakukan tes pertama, anti bodi yang ada dalam tubuh manusia baru saja terbentuk atau sudah terbentuk namun belum bisa terdeteksi saat dilakukan rapid test. "Kita juga minta tolong pengertiannya kepada seluruh orang tua santri jangan menolak lagi, karena tes kedua ini sangat penting untuk mengetahui gejala COVID-19 pada mereka," kata Bambang.

2. Satu santri Temboro asal Tuban positif terinfeksi virus corona

Orangtua Santri Temboro di TubanTolak Rapid Test Kedua, Ini Alasannya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuban Bambang Priyo Utomo. IDN Times/Imron

Saat ini, lanjut Bambang, total warga Tuban yang menjadi santri di Ponpes Al Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan berjumlah 42 orang. Dari 42 itu, 7 di antaranya dinyatakan reaktif positif COVID-19 saat rapid test. Satu orang positif terinfeksi virus corona usai menjalani tes swab. "Untuk pemeriksaan rapid test dilakukan beberapa gelombang. Ada yang pas kita lakukan saat mereka baru saja tiba di Tuban atau sudah tiba dan baru saja melapor," ungkapnya.

3. Santri bisa melakukan rapid test secara mandiri di rumah sakit

Orangtua Santri Temboro di TubanTolak Rapid Test Kedua, Ini Alasannya Rumah Sakit Umum Darah (RSUD) dr Koesma Tuban. IDN Times/Imron

Ada banyak pilihan yang ditawarkan tim Gugus Tugas bagi orangtua santri untuk menentukan tempat rapid test kedua. Mereka bisa melakukan secara mandiri di rumah sakit yang diinginkan, di Puskesmas, atau di Sekretariat Gugus atau di Kantor Dinas Kesehatan. "Yang kita khawatirkan mereka (santri) terinfeksi virus corona tapi masuk kelompok OTG, karena menurut riwayat perjalanan mereka kan berasal dari Temboro," imbuhnya.

Baca Juga: Hasil Rapid Test, Enam Santri Temboro Asal Tuban Reaktif COVID-19

4. Libatkan tim penanganan COVID-19 tingkat desa dan kecamatan

Orangtua Santri Temboro di TubanTolak Rapid Test Kedua, Ini Alasannya Ilustrasi virus corona. pixabay.com/illustrations

Upaya yang dilakukan tim gusus tugas agar mereka sadar adalah meminta bantuan kepada tim penanganan COVID-19 tingkat desa maupun kecamatan. Tim tersebut diminta untuk membujuk orangtua santri agar mau mengikuti rapid test kedua ini. "Semua kita gerakkan termasuk tim yang ada di desa dan kecamatan. Ya mudah-mudahan upaya kita ini membuahkan hasil dalam memutus penyebaran COVID-19 di Tuban," pungkasnya.

Baca Juga: Jemaah Dinyatakan Reaktif COVID-19, Sebuah Masjid di Tuban Ditutup 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya