Kronologi Warga Bojonegoro Kena Tipu Sertifikat Tanah Palsu

40 warga sudah terlanjur setor uang Rp120 juta ke oknum BPN

Bojonegoro, IDN Times - Kasus penipuan sertifikat tanah palsu yang terjadi di Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro berawal dari promo biaya pembuatan sertifikat tanah murah. Setiap warga hanya dimintai uang pembuatan sertifikat tanah sebesar Rp3,5 juta. 

Kasus penipuan sendiri terjadi saat para korban bermaksud menayangkan pembuatan sertifikat tanah K4 diikutkan dalam Progam Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2021 kepada salah seorang pegawai BPN yang saat itu datang di Desa Tembeling. Pegawai BPN itu menyanggupi bisa dengan syarat ada biaya untuk ini dan itu.

1. Awalnya warga ragu, tapi setelah satu sertifikat terbit mereka kemudian tergiur

Kronologi Warga Bojonegoro Kena Tipu Sertifikat Tanah PalsuWarga Bojonegoro menjadi korban penipuan sertifikat tanah palsu. Dok Istimewa

Awalnya warga ragu sebab sertifikat tanah K4 tidak bisa diikutkan dalam program tersebut. Namun setelah diminta untuk membuatkan satu sertifikat dulu ternyata oknum pegawai BPN Bojonegoro itu bisa dan warga kemudian memakai jasanya.

"Awalnya ada petugas yang datang ke balai desa. Namanya orang desa karena tidak tahu mereka pun menayangkan ternyata bisa dan biaya pembuatannya pun hanya menelan biaya Rp3,5 juta," kata Nur Kotim warga setempat, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Loh! Petani di Bojonegoro Terima Sertifikat Tanah Palsu

2. Warga sudah bayar ke pegawai BPN sebesar Rp120 juta

Kronologi Warga Bojonegoro Kena Tipu Sertifikat Tanah PalsuWarga Bojonegoro menjadi korban penipuan sertifikat tanah palsu. Dok Istimewa

Setelah itu, puluhan warga kemudian secara ramai-ramai mengajukan pembuatan sertifikat tanah hingga terkumpul sebanyak 40 orang dengan total uang yang disetor sebesar Rp120 juta. Sementara kasus pemalsuan sertifikat tanah ini berawal saat salah seorang warga Tembeling yang mempunyai tanah di Desa Kebun Agung mendatangi kantor BPN di Bojonegoro bermaksud menanyakan sertifikat.

"Warga di sini yang punya kenalan orang BPN kemudian bilang jika sertifikat tanah yang diterimanya itu palsu kemudian berita itu menyebar dan warga pun mendesak panitia PTSL di desa untuk menanyakan kebenaran berita tersebut," kata Nur

3. Warga ajukan pinjaman ke bank tapi ditolak karena sertifikat tanahnya palsu

Kronologi Warga Bojonegoro Kena Tipu Sertifikat Tanah PalsuWarga Bojonegoro menjadi korban penipuan sertifikat tanah palsu. Dok Istimewa

Dugaan sertifikat tanah itu semakin kuat jika benar-benar palsu setelah warga berniat pinjam uang di bank. Namun ditolak dengan dalih jika sertifikat tersebut adalah palsu. Selanjutnya, Nur dan sejumlah warga menayangkan hal ini ke oknum pegawai BPN, namun yang bersangkutan malah berkata jika dirinya sudah tidak menangani masalah tersebut. 

Hingga akhirnya dilakukan mediasi dan warga meminta uang mereka kembali. Namun hingga sampai saat ini uang itu tak kunjung dikembalikan. Saat ini oknum pegawai BPN yang terlibat penipuan itu sudah dipecat setelah ketahuan menipu. Karena tak ada titik temu kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.

"Ada 40 orang yang menjadi korban dan 27 orang yang sudah ketahuan, kemungkinan korbannya bisa terus bertambah. Dan kasus ini sudah kita laporkan ke polisi," pungkasnya.

Baca Juga: Dugaan Sertifikat Tanah Palsu, Kepala BPN Bojonegoro Angkat Bicara

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya