Kelelahan Saat Bertugas, Anggota PTPS di Lamongan Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times- Kasus kematian petugas penyelenggara pemilu nampaknya terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Kali ini, seorang anggota Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) asal Desa Pangkatrejo, Kecamatan Lamongan meninggal dunia Selasa, (23/4).
Petugas PTPS bernama Robin Sayid Abdillah (19) meninggal dunia usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soegiri Lamongan. Ia sempat dirawat selama empat hari.
1. Diduga kelelahan dan mengeluh kesakitan
Kasus kematian petugas penyelenggara Pemilu asal Lamongan ini menambah daftar panjang korban akibat pesta demokrasi. Robin sendiri meninggal diduga karena kelelahan saat bertugas menjadi pengawas di TPS 05 Desa Pangkatrejo Kecamatan Lamongan. "Sudah dirawat di RSUD selama 4 hari ini mas. Namun kondisinya semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD dr. Soegiri Lamongan, Tulus Pujianto.
2. Korban mengalami panas tinggi
Akibat kelelahan saat bertugas, korban kemudian menderita panas tinggi. Tim dokter rumah sakit setempat sempat memberikan perawatan secara intensif di ruang ICU.
Lantaran ruang ICU mengalami overload korban dipindahkan ke ruangan ICCU. Dokter sendiri mendiagnosa Robin mengalami demam berdarah. "Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter, korban diindikasikan terkena gejala demam berdarah," ungkapnya.
Baca Juga: Puluhan Petugas KPPS Meninggal, Jokowi: Mereka Pejuang Demokrasi
3. Korban mengalami muntah darah berwarna kehitaman
Robin masuk di IGD pada (20/4). Ia mengeluh panas dan kondisinya dalam keadaan lemah. Selanjutnya, oleh dokter korban dilakukan uji laboratorium dan mengarah pada diagnosis demam berdarah.
Hal ini juga diperkuat dengan trombosit korban yang hanya mencapai 98.000. Setelah dirawat selama tiga hari, kondisi Robin semakin memburuk. Bahkan, ia sempat mengalami muntah darah yang berwarna kehitaman.
4. Sebelum meninggal korban meminta untuk dipijit
Akhirnya, pada Selasa (23/4), pukul 11.30 siang, korban dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu terpisah, ibunda Robin, Rocmi saat ditemui IDN Times mengaku kehilangan atas meninggalnya anak ketiganya itu.
"Anaknya baik mas, sebelum meninggal dia tidak mengeluhkan kondisi kesehatannya. Tapi beberapa hari ini dia panas tinggi dan meminta untuk dipijitin oleh kakak saya atau budhe nya," katanya.
5. Bawaslu ucapkan belasungkawa
Karena merasa badannya sakit semua, akhirnya, keinginan korban pun dituruti. Namun tidak lama kemudian, korban akhirnya mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit setempat.
Sementara itu terpisah Anggota komisioner Bawaslu Lamongan Nadhim Muhammad mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya anggota PPTS yang gugur tersebut. "Pastinya kita mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya salah satu anggota PTPS," pungkasnya.
Baca Juga: Lagi, Petugas KPPS di Majalengka Meninggal Dunia Diduga Kelelahan