Jembatan Ambles, Lalu Lintas di Jalan Daendles Lamongan Macet Total
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times- Amblesnya Jembatan Ngaglik 1 di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Lamongan Selasa (29/3/2022), kemarin, tak hanya membuat arus lalu lintas di jalan Nasional Surabaya-Semarang terganggu. Beberapa jalan yang jadi jalur pengalihan seperti Jalan Pantura Daendles pun macet puluhan kilometer.
Diketahui sejak jembatan Ngaglik 1 ambles semua kendaraan besar dari arah Semarang-Surabaya untuk sementara waktu dialihkan ke jalur Daendles.
1. Kondisi jalan macet dikeluhkan oleh banyak warga Pantura
Kondisi kemacetan panjang yang terjadi di jalur Pantura Tuban-Manyar Gresik tersebut dikeluhkan oleh banyak warga terutama mereka yang tinggal di pesisir Utara laut Jawa. Warga mengaku aktifitas mereka terganggu akibat dampak dari kemacetan panjang yang terjadi di Jalan Daendles.
"Kondisi jalan yang macet seperti ini ya, sedikit mengganggu aktivitas kami sih mas apalagi banyak kendaraan besar yang lewat. Harapannya Jembatan yang ambles segera diperbaiki," kata Fajar salah satu warga Brondong, Rabu (30/3/2022).
2. Ketua DPRD Jatim minta jembatan segera diperbaiki
Menyikapi hal itu Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi meminta agar jembatan yang ambles segera diperbaiki sehingga kemacetan di jalur Pantura Tuban-Manyar Gresik segera diatasi. Selain itu rencana pemerintah daerah yang akan membangun jalan lingkar (ring road) di sisi Utara Lamongan juga harus segera dikerjakan.
"Saya tahu, akan ada pembangunan jalan lingkar utara, tapi memang saat ini pembebasan lahannya masih belum selesai. Kalau itu masalahnya ayo didiskusikan bersama supaya rencana ini bisa terealisasi," kata Kusnadi saat meninjau pembongkaran jembatan.
Baca Juga: Jembatan di Jalan Nasional Lamongan Ambles, Tak Ada Korban
3. Kusnadi meminta pembangunan jalan ring road utara Lamongan segera dibangun
Kusnadi menjelaskan, jalan ring road sudah seharusnya dibangun oleh pemerintah hal itu bertujuan untuk mengarungi kepadatan arus lalulintas di Jalan Nasional Surabaya-Semarang itu sendiri. Selain itu, Kusnadi menilai, adanya jalur lingkar utara, laju kendaran bertonase berat dan kendaraan pribadi bisa terpisah, sehingga kondisi lalu lintas pun akan lebih kondusif.
"Jika dilihat dari kepadatan arus lalu lintas yang saat ini terjadi, memang seharusnya harus dipisah jalurnya, antara kendaraan berat dan kendaraan pribadi, harus ada jalur alternatifnya,"pungkasnya.
Baca Juga: Jembatan di Lamongan Ambles, Arus Lalu Lintas Jalur Pantura Dialihkan