Fenomena Sapi Mati Mendadak, Ini Penjelasan Disnakeswan Lamongan

Terjadi di tiga kecamatan

Lamongan, IDN Times - Kepala Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan Sukriyah meyakini jika kematian sapi secara mendadak bukan disebabkan penyakit Anthrax. Kematian belasan ekor sapi di tiga kecamatan  yakni Tikung, Mantup dan Sukodadi itu diduga karena sapi memakan rumput yang terkontaminasi racun.

Hasil ini diperkuat dengan uji sampel pakan ternak dan darah yang dilakukan petugas Disnakeswan di Kecamatan Tikung. "Setelah kita uji, hasilnya bukan karena penyakit anthrax melainkan, sapi-sapi itu mati disebabkan rumput yang dimakan mengandung racun tanaman dan tikus," katanya, Kamis (31/1).

1. Penyebab kematian sapi akan diuji di laboratorium

Fenomena Sapi Mati Mendadak, Ini Penjelasan Disnakeswan LamonganIDN Times/ Istimewa

Namun, untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian sapi tersebut, Disnakeswan akan mengambil sampel ulang dan mengujinya di laboratorium. Namun, hasilnya belum bisa diketahui dalam waktu dekat karena harus melalui beberapa tahapan pengujian. "Memang beberapa waktu yang lalu juga sudah dilakukan pengujian tetapi hasilnya masih belum bisa ketahui sehingga Disnakeswan kembali akan mengujinya," kata Sukriyah.

2. Uji kematian sapi melibatkan tim Balai Besar Veteriner Jogjakarta

Fenomena Sapi Mati Mendadak, Ini Penjelasan Disnakeswan LamonganIDN Times/ Istimewa

Disnakeswan Lamongan juga sudah mengambil sampel dan akan dilakukan surveilance dan vestigasi dengan tim Disnakeswan dan Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates Jogjakarta. "Petugas tadi pagi sudah turun ke lapangan dan mengambil sampel yang rencananya akan kami teliti dengan Balai Besar Veteriner Jogjakarta," jelasnya.

3. Selama dua bulan sudah ada 16 kasus

Fenomena Sapi Mati Mendadak, Ini Penjelasan Disnakeswan LamonganIlustrasi/perthnow.com.au

Sementara data yang dihimpun oleh Dinakeswan Kabupaten Lamongan menyebutkan, sepanjang bulan Desember 2018 lalu hingga 31 Januari 2019 ini, kasus kematian sapi secara mendadak sudah terjadi sebanyak 16 kali.

Sebelum mati, sapi-sapi itu tidak ada tanda-tanda terkena penyakit, namun akhirnya mati. "Hasil pendataan yang kita lakukan ada 16 ekor sapi mati secara mendadak. Tentunya kejadian ini membuat peternakan sapi merugi dan ini masih kita selidiki kasus kematian sapi secara mendadak di Lamongan," katanya.

4. Peternak minta pemkab turun tangan

Fenomena Sapi Mati Mendadak, Ini Penjelasan Disnakeswan LamonganIDN Times/ Istimewa

Sementara itu terpisah salah satu peternak sapi asal Desa Dateng, Kecamatan Laren Suwarman mengaku resah dengan fenomena ini. Ia berharap agar kasus kematian sapi tidak menimpa dirinya. "Ya jelas resah mas, kita sudah susah payah merawatnya tiba-tiba mati," katanya.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Lamongan pro aktif mencegah terjadinya kejadian ini terulang. Ia meminta pemkab cara turun ke lapangan dan memberikan sosialisasi. "Kita harapkan pemerintah kembali meneliti dan memberikan pemahaman tentang bagaimana cara merawat sapi ini agar tidak mati mendadak," pungkasnya.

Baca Juga: Seusai Banjir Surut, Warga Lamongan Mulai Bersihkan Rumah dari Lumpur

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya