Wisata Desa Religi di Lamongan, Cermin Kerukunan Antar-Umat Beragama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times- Kabupaten Lamongan memiliki destinasi wisata baru yakni wisata desa religi di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan. Desa dengan tiga pemeluk agama, Islam, Kristen, dan Hindu ini adalah cerminan jika perbedaan agama tidak membuat mereka berselisih.
Warga di desa itu tetap rukun dan menjaga sikap toleransi yang sudah terpelihara selama bertahun-tahun sejak nenek moyang mereka masih hidup. Desa Balun secara resmi diperkenalkan sebagai desa wisata religi, oleh Bupati Lamongan Fadeli, pada Sabtu (27/4).
1. Desa Balun menggambarkan kerukunan antar-umat beragama
Menurut Fadeli, penobatan Desa Balun sebagai desa wisata religi adalah hal yang wajar. Sebab selama ini desa tersebut masyarakatnya saling hidup berdampingan meskipun mereka berbeda kepercayaan.
"Salah satu ikon Lamongan yang sudah mendunia. Desa Balun ini yang memang perlu terus kita angkat. Dengan harapan potensi yang kita kembangkan ini bisa menjadi ikon atau kekuatan yang ada di desa ini menjadi inspirasi di desa-desa lain," ungkapnya.
Baca Juga: Cerita Kampung Toleransi Bandung yang Rukun Meski Berbeda Agama
2. Desa Balun juga terkenal sebagai Desa Pancasila
Ada pun dinobatkannya Desa Balun sebagi desa wisata religi karena sebelumnya desa ini juga merupakan Desa Pancasila, karena ada kultur saling membantu dan menjaga proses ritual keagamaan dari ketiga agama yang dianut oleh masyarakat setempat.
"Desa wisata religi ini lebih meningkatkan kebersamaan dan ketenaran Balun sebagai desa wisata dan Desa Pancasila. Kita tunjukkan Desa Balun ini menjadi ikonnya agama-agama dan kebersamaannya," jelasnya.
3. Hasil inisiasi dari para mahasiswa Ubara
Lebih lanjut ia mengatakan, peresmian desa Balun sebagai desa wisata religi di Lamongan tersebut merupakan hasil inisiasi dari para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bhayangkara (Ubara) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di desa tersebut.
"Ini merupakan bentuk inisiasi para mahasiswa Ubara dan harapan kami peresmian ini akan mendorong banyak desa di Lamongan untuk semakin sadar dalam mengembangkan potensi desa," jelasnya.
4. Dapat berpengaruh terhadap perekonomian warga
Sementara itu, Rektor Universitas Bhayangkara, Brigjen Pol (purn), Edy Prawoto, menjelaskan bahwa adanya desa religi di Lamongan ini akan berdampak pada potensi ekonomi dan kesejahteraan warga sekitar. Selain itu hal ini juga dapat mengembangkan budaya dan tradisi di Desa Balun.
"Saat ini mungkin aspek budayanya lebih dulu, tapi nanti akan berkaitan dengan aspek ekonomi. Yang mana aspek ekonomi akan menjadi daya tarik desa ini," pungkasnya.
Baca Juga: PSI : Kasus Intoleransi di Bantul Tak Pernah Selesai