"Banjir" Jagung di Tuban, Mentan: Petani Pahlawan Bangsa

Tahun ini akan mulai ekspor

Tuban, IDN Times - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengelar panen raya di Desa Desa Talun, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jumat (15/2). Panen raya dilakukan di lahan persik seluas 50 hektar.

Dalam kesempatan itu, Amran menyebut para petani sebagai pahlawan bangsa. "Petani jagung Tuban sangat hebat dan pahlawan bagi bangsa Indonesia," kata Amran, yang diiringi riuh tepuk tangan dari ribuan petani dan peternak yang hadir dalam acara tersebut.

1. Tuban mampu produksi 1,5 juta ton jagung

Banjir Jagung di Tuban, Mentan: Petani Pahlawan BangsaIDN Times/Imron

Amran memuji para petani karena dengan hanya 50 hektar, mereka bisa mendapatkan hasil 400 hingga 500 ton dalam sekali panen. Artinya jika masa panen yang dilakukan petani bisa tiga kali dalam setahun maka, produksi jagung dalam setahun bisa mencapai 1,5 juta ton. "Saya bangga karena Tuban saat ini banjir jagung. Panen di lahan 50 ribu hektare. Kalau setahun bisa tiga kali maka produksi jagung bisa 1,5 juta ton," kata Amran.

2. Indonesia pastikan ekspor jagung

Banjir Jagung di Tuban, Mentan: Petani Pahlawan BangsaIDN Times/Imron

Tak hanya Tban, Amran mengatakan bahwa panen raya jagung saat ini juga dilakukan oleh petani di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan NTB.

Menurut dia, tingginya stok dalam negeri akan mengakhiri ketergantungan impor jagung. "Jadi kita akan mengukir sejarah dan mengembalikan dari impor jagung menjadi ekspor ke beberapa negara. Memang pada tahun 2014 lalu kita impor dan di awal  2018 ekspor dan pada akhir 2018 impor, karena kasihan peternak jika impor jagung tidak kita lakukan. Tetapi hari ini kita bisa ekspor," katanya.

3. Menghemat dana hingga Rp10 triliun

Banjir Jagung di Tuban, Mentan: Petani Pahlawan BangsaIDN Times/Imron

Sebelumnya, Indonesia memang kerap mendatangkan jagung dari negara Amerika dan Argentina, untuk memenuhi kebutuhan petani ternak. Jumlah total impor per tahun menurut dia mencapai 3,53 juta ton di tahun 2014 dan tahun 2018, 100 ribu ton.

Namun dengan tidak lagi melakukan impor jagung, maka negara akan menghemat keuangan sebesar Rp 10triliun. "Bayangkan jika setiap impor negara kehilangan dana sekitar Rp10 triliun. Tapi kalau tidak impor maka negara bisa menghemat biaya hingga 10 triliun," paparnya.

Baca Juga: Mentan Pastikan Indonesia Akan Mulai Ekspor Jagung Tahun Ini

4. Selamatkan petani lokal

Banjir Jagung di Tuban, Mentan: Petani Pahlawan BangsaIDN Times/Imron

Amran mengaku, kebijakan ekspor jagung adalah sebuah langkah pemerintah menyejahterakan petani di Indonesia. Sebab, kebijakan impor jagung yang didatangkan dari Argentina dan Amerika dinilai hanya menguntungkan petani asing.

"Saya sudah sering sampaikan bahwa kita wakafkan dir ikita untuk petani Indonesia, saya minta staf di kementerian untuk jangan dulu membeli cat, cabut subsidi listrik, jangan dulu perbaikan mobil biar saja mogok, kita kumpulkan uang untuk membeli kebutuhan petani," katanya.

5. Dihadiri pejabat kementerian dan daerah

Banjir Jagung di Tuban, Mentan: Petani Pahlawan BangsaIDN Times/Imron

Acara panen raya itu juga dihadiri Bupati Tuban, Fathul Huda, Asisten Deputi Sekretariat Kabinet, Ida Dwi Nilasari, Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Ilyas Payong dan lebih dari 10 ribu petani Tuban dan sekitarnya. Dalam kesempatan itu Amran juga membagi-bagikan bantuan berupa mesin panen jagung, traktor, mesin pengering jagung dan benih jagung bagi peserta. 

Baca Juga: Menteri Amran Dampingi Jokowi Lepas Kirab Santri di Alun-Alun Sidoarjo

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya