Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pakai Kotoran Sapi, Petani Lamongan Sukses Budidaya Melon Fujisawa

Petani millenial Lamongan sukses membudidayakan melon fujisawa. IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times - Sejumlah petani asal Desa Kembangan, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan sukses membudidayakan tanaman melon fujisawa. Melon yang ditanam oleh para petani itu ditanam tanpa pupuk kimia. Para petani hanya mengandalkan pupuk organik seperti limbah kotoran sapi yang difermentasi menggunakan ekstrak kedelai.

1. Melon fujisawa ditanam di lahan green house seluas 13 x 30 meter

Petani millenial Lamongan sukses membudidayakan melon fujisawa. IDN Times/Imron

Ketua Pusat Pengembangan Agen Hayati (PPAH) Desa Kembangan, Sekaran, Agus Suryanto mengatakan, mereka menanam melon di atas tanah seluas 13 x 30 meter dengan sistem tanam green house.

"Jadi kita mulai semai hingga tanam dan siap panen ini tidak menggunakan pupuk kimia sedikitpun. Kami menggunakan pupuk organik seperti limbah rumen atau kotoran sapi yang ada di perutnya," kata Agus kepada IDN Times, Rabu (14/9/2022).

2. Dalam setahun petani bisa panen 2 sampai 3 kali

Petani millenial Lamongan sukses membudidayakan melon fujisawa. IDN Times/Imron

Agus mengatakan, biaya pembuatan green house memang tak murah. Mereka menghabiskan uang Rp100 juta lebih. Namun, harga mahal tersebut mampu terbayar dengan panen dua sampai tiga kali dalam setahun. Melon fujisawa sendiri bisa dipanen pada usia 70 hari setelah tanam. 

"Jadi satu batang pohon melon ini akan menghasilkan dua buah dan untuk rasanya melon ini tak kalah nikmatnya dengan melon-melon impor dari luar negeri," katanya.

3. Yuhronur sebut melon fujisawa lebih nikmat dari pada melon yang ditanam mengunakan pupuk kimia

Petani millenial Lamongan sukses membudidayakan melon fujisawa. IDN Times/Imron

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, tanaman melon jenis fujisawa ini baru pertama kalinya di Lamongan. Keunggulan dari buah yang dihasilkan juga terasa lebih nikmat dan juga sehat dibanding dengan melon yang ditanam menggunakan pupuk kimia. Rencananya, Pemkab Lamongan akan terus mendorong para petani millenial agar bisa berinovasi di bidang pertanian.

"Ya ini juga bisa menjadi lokasi wisata petik buah selain itu melon fujisawa ini mempunyai berbagai macam keunggulan terutama soal rasa," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Imron Saputra
EditorImron Saputra
Follow Us