Warga Lamongan Sulap Popok Bayi Jadi Pupuk Organik Cair

Diolah juga jadi paving block

Lamongan, IDN Times - Jika pada umumnya popok bayi hanya menjadi sampah, hal itu tidak berlaku bagi warga Klagensrampat, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Di tangan para warga, sampah popok diolah menjadi pembunuh jamur atau fungisida dan pupuk organik cair. Pemanfaatan sampah popok bayi ini sekaligus menjadi solusi untuk mengurangi sampah popok yang sulit didaur ulang serta kerap mencemari lingkungan.

1. Ide awal pembuatan pupuk karena banyaknya sampah popok yang mencemari lingkungan

Warga Lamongan Sulap Popok Bayi Jadi Pupuk Organik CairWarga Klagensrampat mengolah sampah popok bayi jadi pupuk cair organik. IDN Times/Imron

Kepala Desa Klagensrampat, Suliono mengatakan, ide pemanfaatan sampah popok bayi menjadi pupuk organik cair berawal dari banyaknya sampah popok yang kerap dijumpai dan mencemari lingkungan seperti aliran Sungai Bengawan Solo. Dari situ muncul ide untuk mengelola popok bayi menjadi pupuk. 

"Salah satunya karena banyaknya sampah yang terbuang percuma, dari situ kenapa tidak kita olah, padahal sampah-sampah ini bisa menghasilkan rupiah," kata Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: Petani Tuban Gagalkan Penyelewengan Pupuk Bersubsidi

2. Kandungan dalam pupuk terdapat zat anti jamur dan klorofil

Warga Lamongan Sulap Popok Bayi Jadi Pupuk Organik CairWarga Klagensrampat mengolah sampah popok bayi jadi pupuk cair organik. IDN Times/Imron

Suliono mengatakan, kandungan urine yang terdapat pada popok bayi sangat baik bagi tumbuhan. Namun, agar bisa menjadi pupuk tentu perlu ada tambahan bahan lainnya.

"Banyak campuran yang kita buat untuk membuat pupuk organik cair ini, seperti buah nanas, cairan tetes tebu dan lainnya," jelas Suliono.

3. Warga juga memanfaatkan plastik sampah untuk dijadikan paving block

Warga Lamongan Sulap Popok Bayi Jadi Pupuk Organik CairWarga Klagensrampat juga manfaatkan plastik sampah untuk dijadikan paving block. IDN Times/Imron

Sementara proses pembuatan pupuk cair organik sendiri, caranya sangat mudah. Pertama jeli yang ada dalam pupuk dipisahkan dari kain. Kemudian jeli tersebut difermentasi selama 7 hari dengan campuran bahan lainnya. Sedangkan untuk kain perekat dalam popok tersebut juga diolah sebagai bahan campuran membuat pot bunga.

Tak hanya sampah popok bayi saja, warga setempat juga memanfaatkan plastik sampah untuk dijadikan paving block. "Jadi mau kainnya popok itu sendiri, kemudian jeli atau urinenya itu semua bisa dimanfaatkan dan untuk saat ini kami hanya memanfaatkan sampah dari sekitar Kecamatan Maduran," pungkasnya.

Baca Juga: Pupuk Langka, Ratusan Petani Tambak Datangi Gudang Pupuk di Lamongan

Imron Saputra Photo Community Writer Imron Saputra

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya