Cabai Rawit-Tarif Sekolah Jadi Penyumbang Inflasi Utama Kota Malang

Hal itu berdasarkan rilis BPS per Agustus 2019

Malang, IDN Times - Rilis BPS terkait dengan inflasi Kota Malang pada Agustus 2019 sebesar 0,19%. Angka ini lebih tinggi daripada inflasi Provinsi Jawa Timur dan nasional yang berkisar di angka 0,12%. Inflasi Kota Malang tertinggi ketiga se-Jawa Timur setelah Jember 0,33% dan Probolinggo 0,27%.

Inflasi pada Agustus 2019 di Kota Malang dipicu naiknya harga beberapa komoditas, yakni cabai rawit, tarif sekolah dasar, upah tukang, tarif sekolah menengah pertama, emas perhiasan, daging ayam ras, semen, cabai merah, kacang panjang, dan buah apel. Khusus komoditas cabai rawit sudah dua bulan berturut-turut menjadi penyumbang inflasi. 

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Agustus 2019 ialah kelompok sandang 1,30%, perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar 0,36%, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,36%, serta bahan makanan sebesar 0,26%.

1. Tarif sekolah baik SD maupun SMP memberikan sumbangan besar terhadap inflasi pada Agustus di Kota Malang

Cabai Rawit-Tarif Sekolah Jadi Penyumbang Inflasi Utama Kota MalangIDN Times/Pemkot Malang

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo menyampaikan seputar tarif sekolah yang berdampak inflasi pada Agustus di Kota Malang. “Untuk pihak sekolah, tadi tampak bahwa untuk pendidikan yang menyebabkan inflasi itu tarif untuk sekolah dasar (SD) maupun SMP. Untuk SMA tidak mengalami inflasi, justru deflasi. Ini yang memberikan sumbangan besar terhadap inflasi di bulan Agustus ini,” ujarnya. 

Terkait dengan sensus penduduk 2020 yang menggunakan metode digital, Sunaryo berharap partisipasi seluruh masyarakat Kota Malang. “Nanti sensus 2020 untuk Kota Malang akan online karena di sini daerah tujuan pendidikan sehingga harapannya partisipasi sensus penduduk online ini lebih tinggi daripada daerah lain,” pungkasnya.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya