Waspada Varian Delta Plus di Surabaya, Pasien CT Rendah akan di-WGS

Jangan sampai terjadi lonjakan kasus lagi

Surabaya, IDN Times - COVID-19 varian Delta Plus yang merebak di Eropa menjadi momok tersendiri setelah lonjakan kasus akibat varian Delta yang terjadi pada Juni-Agustus lalu. Untuk mencegah masuknya varian ini, Pemerintah Kota Surabaya melakukan sejumlah upaya pencegahan.

1. Upaya utama adalah WGS pasien dengan CT rendah

Waspada Varian Delta Plus di Surabaya, Pasien CT Rendah akan di-WGSEri Cahyadi mengendarai vespa/ Instagram @ericahyadi_

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerangkan bahwa upaya utama untuk mendeteksi masuknya varian Delta Plus adalah dengan melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). WGS ini dilakukan terhadap kasus yang memiliki CT <20.

"Kita menjaga betul jangan sampai kasusnya naik di Kota Surabaya. Penyekatan wilayah perbatasan juga kami lakukan dengan RT/RW untuk monitoring pelaku perjalanan. Kami selalu mengatakan bahwa kehebatan Surabaya ada pada kekuatan RT/RW, bukan Pemkot Surabaya," ujarnya, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: Menkes: Varian Delta AY.23 yang Dominasi Singapura Berasal dari RI

2. Pemblokiran area dilakukan saat ditemukan kasus COVID-19

Waspada Varian Delta Plus di Surabaya, Pasien CT Rendah akan di-WGSIlustrasi COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk mencegah penularan dan menekan potensi penyebaran varian baru ini, Satgas COVID-19 melakukan blocking area terhadap daerah yang ditemukan kasus positif COVID-19. Dalam radius beberapa meter, warga di kawasan tersebut akan dites swab massal dan dijaga oleh Satgas Kampung Tanggung Wani Jogo Suroboyo.

Selain itu, pasien positif COVID-19 akan langsung dibawa ke pusat karantina dan diisolasi agar tidak terjadi klaster keluarga dan lainnya.

"Warga yang sakit (positif) itu kita pisahkan. Kita berpikir kalau kita ingin bebas atau berkurang dari COVID-19, maka yang sakit kita ambil kita berikan tempat tersendiri," jelasnya.

3. Tes acak terus dilakukan

Waspada Varian Delta Plus di Surabaya, Pasien CT Rendah akan di-WGSIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Selain dengan WGS dan upaya pemblokiran kasus, Pemkot Surabaya juga berusaha menekan kasus COVID-19 agar tidak terjadi ledakan selama masa Natal dan tahun baru (Nataru). Eri menerangkan bahwa pihaknya menyiapkan strategi 4T yaitu tracking, tracing, testing, dan treatment. Tes acak juga dilakukan di sekolah-sekolah dan pusat kerumunan.

"Jadi kami keliling setiap malam ke tempat-tempat keramaian, tidak kami bubarkan tapi kami berikan masker sekaligus melakukan swab secara acak. Dan, kami tanyakan juga terkait dengan vaksin, kalau dia belum divaksin kita lakukan vaksin langsung di lokasi," ungkap Eri.

Baca Juga: Whole Genome Sequencing, Kunci Penanganan Pandemik COVID-19

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya