Tolak Impor, Massa Pamer Sampah di Depan Konjen AS

Sampah AS sudah cemari lingkungan di Jatim

Surabaya, IDN Times - Belasan orang yang mengatasnamakan diri sebagau Brantas River Coalition to Stop Imported Plastic (Bracsip) menggelar aksi demonstrasi di sekitar kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Jumat (12/7). Mereka menuntut pemerintah Amerika menghentikan ekspor sampah ke Indonesia utamanya Jawa Timur.

Baca Juga: Delapan Kontainer Sampah Impor Australia Terkontaminasi Limbah B3

1. Pamerkan sampah-sampah domestik Amerika

Tolak Impor, Massa Pamer Sampah di Depan Konjen ASIDN Times/Fitria Madia

Demonstran ini berkumpul di dekat Kantor Konjen AS sejak pukul 13.00 WIB. Mereka menunjukkan sampah-sampah yang mereka dapatkan dari pabrik kertas pengimpor plastik dari Amerika. Sampah-sampah tersebut merupakan sampah rumah tangga berupa plastik dan serta bahan berbahaya dan beracun (B3).

"Lihat ini! Ini adalah sampah-sampah dari Amerika. Ini gak ada di Indonesia ini. Amerika buang sampahnya ke Indonesia," seru Koordinator Aksi, Prigi Arisandi dalam orasinya.

Di antara sampah-sampah tersebut terlihat beberapa barang elektronik, pakaian dalam, sepatu, dan botol-botol minuman merek Amerika. Demonstran juga membawa patung ikan bersisik sampah yang menyimbolkan kontaminasi sampah terhadap ikan.

2. Meminta pemerintah AS hentikan impor sampah ke Indonesia

Tolak Impor, Massa Pamer Sampah di Depan Konjen ASIDN Times/Enggal Hendy Wardhana

Dalam orasinya, Prigi menyampaikan beberapa tuntutan yang ditujukan untuk Konjen AS. Mereka meminta pihak Konjen menyampaikan kepada Pemerintah AS agar tidak lagi mengekspor sampah ke Indonesia meskipun hal tersebut menguntungkan bagi beberapa pihak.

"Kita minta koboi-koboi itu menghormati kita agar tidak membuang sampahnya ke Jatim. Kita di sini meminta Konjen meminta Pemerintah AS tidak lagi membuang sampahnya di Indonesia," tutur Prigi.

Selain disampaikan melalui orasi, mereka juga menyampaikan tuntutan tersebut melalui surat kepada Presiden AS Donald Trump. Surat tersebut dititipkan melalui Konjen AS.

3. Sampah Amerika sudah cemari lingkungan Jatim

Tolak Impor, Massa Pamer Sampah di Depan Konjen ASIDN Times/Fitria Madia

Prigi mengatakan bahwa penyelundupan sampah domestik tersebut sudah mencapai 30 persen tiap kontainer sampah kertas yang diimpor oleh Indonesia terutama di Jatim. Sampah domestik itu pun terdiri dari 60 persen plastik dapat didaur ulang, 30 persen plastik hanya dapat dibakar, dan 10 persen limbah B3.

"Hal ini tentu akan merugikan lingkungan di Indonesia. Apabila sampah ini dibakar maka akan mencemari udara Indonesia. Jangan menambah kotor negara kita yang sudah dicap negara terkotor kedua di dunia," jelasnya.

4. 80 persen ikan di sungai Brantas tercemar sampah impor

Tolak Impor, Massa Pamer Sampah di Depan Konjen ASIDN Times/Enggal Hendy Wardhana

Dampak lingkungan yang diterima oleh Indonesia disebut Prigi tak hanya terdapat di udara. Berdasarkan data Bracsip, 80 persen ikan di sungai Brantas telah terkontaminasi sampah terutama sampah plastik hasil usaha daur ulang. Kontaminasi ini juga mempengaruhi kualitas air sungai Brantas yang kemudian dikelola menjadi air minum dari PDAM.

"Daur ulang ini prosesnya panjang. Harus dirajang kecil-kecil dulu. Akhirnya banyak microplasticknya yang mencemari lingkungan sungai Brantas. Bayangkan kalau di perut kita sebenarnya banyak sampah Amerika," tegas Prigi.

Baca Juga: Sampah Impor Desa Bangun, Berkah di Antara Mara Bahaya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya