Terima Mandat Jokowi, Unair Ingin Ciptakan Vaksin Lokal COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pengembangan riset dan inovasi terkait COVID-19 yang dilakukan oleh Universitas Airlangga selama ini memang terhalang bahan-bahan impor dan harus berebut dengan negara lain. Dengan mandat dari Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo, para peneliti Unair akan berusaha menghasilkan riset dan inovasi yang berkualitas dari dalam negeri, terutama pembuatan vaksin.
1. Peneliti Unair terima mandat dari Jokowi
Mandat riset dan inovasi COVID-19 secara resmi dari Jokowi ini diserahkan oleh Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Prof. dr. Ali Ghufron Mukti kepada Rektor Unair Prof. DR. Mohammad Nasih pada Kamis (4/6). Mandat ini diberikan atas banyaknya kontribusi penelti Unair sejak awal masa riset dan inovasi COVID-19.
"Terima kasih kepada para peneliti Indonesia yang telah bersatu padu menghasilkan riset dan inovasi baru dalam menghadapi dan menyelesaikan pandemi COVID-19. Beberapa riset dan inovasi itu, banyak dihasilkan dari para peneliti Unair dan ITS," ujarnya melalui siaran pers Unair, Jumat (5/6).
2. Berharap peneliti bisa kurangi impor bahan
Ghufron menjelaskan, ada empat kategori riset dan inovasi yang saat ini dikerjakan oleh para peneliti Indonesia dalam konsorsium tersebut. Empat kategori itu adalah pencegahan serta skrining dan diagnosis, alat kesehatan dan pendukung, obat-obatan dan terapi, serta sosial humaniora.
"Ada tiga nilai yang diinginkan dari lahirnya inovasi tersebut. Yaitu, teknologi tepat guna, nilai tambah, dan substitusi atau pengurangan impor," ungkapnya.
Baca Juga: Sudah Dapat Whole Genom, Unair Kini Uji Preklinis Calon Obat COVID-19
3. Berkomitmen ingin hasilkan vaksin dari dalam negeri
Nasih yang menerima mandat itu pun berkomitmen mengarahkan para penelitinya untuk totalitas dalam riset dan inovasi untuk menuntaskan pandemik COVID-19 ini. Salah satunya yang difokuskan adalah penciptaan vaksin COVID-19.
"Kami berkomitmen berpartisipasi dalam penanganan COVID-19 dari hulu hingga hilir. Mulai dari penanganannya hingga penemuan vaksin. Sebab selama ini, rata-rata vaksin dihasilkan dari luar negeri," tuturnya.
4. Kerja sama dengan peneliti luar negeri untuk temukan vaksin lokal Indonesia
Saat ini selain bekerja sama dengan peneliti tanah air yang tergabung dalam konsorsium, Nasih mengatakan bahwa Unair juga bekerja sama dengan peneliti luar negeri. Tujuannya, mereka ingin menciptakan vaksin seperti di luaran sana namun sesuai dengan strain di Indonesia.
"Kami akan terus berupaya untuk menghasilkan vaksin khusus masyarakat Indonesia yang diuji coba pada virus lokal. Penelitian itu bekerja sama dengan peneliti luar negeri untuk menghasilkan vaksin tersebut," jelasnya.
Baca Juga: Pro dan Kontra Penerapan New Normal di Unair, Ngampus Tak Lagi Sama