Sudah 8 Kasus Klaster Bangkalan Terkonfirmasi Varian COVID-19 Delta

Varian ini disinyalir penyebab lonjakan kasus di Bangkalan

Surabaya, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyebutkan, hasil pemeriksaan whole genom sequence dari sampel klaster Bangkalan sudah bertambah. Dari hasil penelitian ini, terkonfirmasi penambahan 5 kasus paparan virus corona varian Delta dari klaster Bangkalan.

1. Kasus COVID-19 varian Delta di Jatim tambah 5

Sudah 8 Kasus Klaster Bangkalan Terkonfirmasi Varian COVID-19 DeltaKepala Dinkes Jatim, dr. Herlin Ferliana. IDN Times/Dok. Istimewa

Kepala Dinkes Jatim, Herlin Ferliana menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima hasil pemeriksaan terbaru dari Institute of Tropical Disease (ITD) Unair terkait whole genom sequence sampel kasus-kasus dari klaster Bangkalan. Hasilnya, lima kasus dipastikan merupakan stran B16172 alias virus corona varian Delta.

"Yang terbaru lima. Jadi totalnya delapan," ujar Herlin, Sabtu (19/6/2021).

2. Berasal dari klaster Bangkalan

Sudah 8 Kasus Klaster Bangkalan Terkonfirmasi Varian COVID-19 DeltaForkopimda Jatim saat sidak di Jembatan Suramadu, Sabtu (8/5/2021). Dok istimewa

Herlin menambahkan, tambahan kasus ini merupakan sampel yang diambil dari pasien-pasien klaster Bangkalan. Kasus-kasus tersebut berasal dari hasil penyekatan di Jembatan Suramadu atau pun kasus lainnya yang dipastikan bagian dari klaster Bangkalan.

"Ada yang dari penyekatan ada yang dari mereka perawatan di RS," tuturnya.

Baca Juga: Ada Bangkalan, Ini 15 Daerah dengan Kasus COVID-19 Tertinggi

3. Diambil dari pasien dengan tingkat CT rendah

Sudah 8 Kasus Klaster Bangkalan Terkonfirmasi Varian COVID-19 DeltaForkopimda Jatim saat sidak di Jembatan Suramadu, Sabtu (8/5/2021). Dok istimewa

Lima tambahan kasus ini sama seperti tiga kasus sebelumnya. Mereka merupakan pasien dengan nilai CT rendah. Para pasien dengan CT rendah memang dijadikan sampel pemeriksaan strain untuk memastikan kecenderungan infeksi varian COVID-19. Setelah dicek, ternyata mereka sama-sama terpapar virus corona dengan strain varian Delta.

"Apabila CT Valuenya dibawah 25, maka kita antisipasi untuk dilakukan genome sequencing," ungkapnya.

Nilai CT rendah atau di bawah 25 ini menunjukkan bahwa pasien sedang berada dalam kondisi sangat infeksius atau bisa menulari orang lain dengan mudah. Herlin pun berpesan agar masyarakat waspada terhadap varian Delta yang disebut lebih cepat menular ini.

"Sehingga kita harus lebih ekstra hati-hati menghadapi varian dari India ini," pungkasnya.

Baca Juga: Turut Rawat Pasien Bangkalan, RS Unair Penuh Hingga Antre di IGD

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya