Sekolah di Surabaya Tak Bisa Langsung PTM, Harus Simulasi Dulu

Meski PPKM sudah turun ke level 3

Surabaya, IDN Times - Kota Surabaya saat ini tergolong dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Di kategori ini, sebenarnya Surabaya sudah diperbolehkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Namun, Pemerintah Kota Surabaya memilih untuk tidak terburu-buru dan memastikan kesiapan PTM dengan baik.

1. Ada SKB 4 Menteri yang harus dipenuhi

Sekolah di Surabaya Tak Bisa Langsung PTM, Harus Simulasi DuluIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mennjelaskan, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, PTM di tengah pandemik COVID-19 memerlukan berbagai kesiapan. Meski Surabaya sudah diperbolehkan, namun pihaknya masih harus mempersiapkan berbagai  hal sesuai dengan SKB tersebut.

"Jadi tidak serta merta ketika kita (Surabaya) turun ke Level 3, kemudian kita langsung bisa membuka PTM dan langsung jalan. Karena di SKB 4 menteri, diatur juga kesiapan-kesiapan sekolah, kemudian apa yang harus dilengkapi dan segala macam itu harus dipenuhi," ujarnya, Sabtu (28/8/2021).

2. Persiapan harus lolos asesmen Satgas COVID-19

Sekolah di Surabaya Tak Bisa Langsung PTM, Harus Simulasi DuluIlustrasi belajar tatap muka di sekolah. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Dalam SKB 4 Menteri, ada beberapa hal yang dilakukan oleh sekolah atau lembaga yang ingin kembali menyelenggarakan pembelajaran di lingkungan sekolah. Beberapa hal di antaranya yaitu menyediakan wastafel atau tempat mencuci tangan, hand sanitizer, hingga thermogun untuk mengecek suhu tubuh siswa dan guru.

"Setelah kesiapan sekolah itu dipenuhi, kemudian sekolah harus mengisi data di Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Selanjutnya dilakukan asesmen oleh Satgas COVID-19 Surabaya untuk melihat benar tidaknya yang pihak sekolah sampaikan," jelasnya.

3. Simulasi tetap dilakukan meski sudah lolos asesmen

Sekolah di Surabaya Tak Bisa Langsung PTM, Harus Simulasi DuluWali Kota Eri saat menjadi guru dalam simulasi sekolah tatap muka. Dokumentasi Istimewa

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho menambahkan, setelah lolos asesmen Satgas COVID-19, sekolah perlu menggelar simulasi PTM. Dalam simulasi ini, seluruh pihak mulai tenaga pendidikan, tenaga nonpendidikan, dan murid harus bisa menaati protokol kesehatan dengan baik.

"Setelah asesmen kita lakukan simulasi dulu. Karena jangan sampai kemudian ketika langsung dijalankan PTM, ternyata prokes di sana (sekolah) tidak terkontrol. Karenanya dilakukan simulasi terlebih dahulu untuk melihat bagaimana mereka (pihak sekolah) menerapkan protokol itu," terang Aji.

Baca Juga: Ini Aturan Sekolah Tatap Muka di DKI Jakarta Selama PPKM Level 3

4. Baru 15 sekolah di Surabaya yang sudah tahap simulasi

Sekolah di Surabaya Tak Bisa Langsung PTM, Harus Simulasi DuluSejumlah siswa mengikuti kegiatan sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Oleh sebab itu, turunnya level PPKKM Surabaya  tak serta merta memperbolehkan seluruh sekolah untuk menggelar PTM. Hingga Desember 2020, baru 15 lembaga pendidikan yang sudah mencapai titik simulasi PTM. Secara persyaratan sekolah tersebut telah siap melaksanakan PTM namun harus dievaluasi ulang.

"Karena simulasi sudah dilakukan. Kemudian kesiapan juga sudah disiapkan semua. Sehingga kita tinggal final checking, untuk istilahnya kita cek lagi yang dulu sudah disiapkan masih ada atau tidak, maka akan kita cek ulang," pungkasnya.

Baca Juga: Siap-Siap Belajar Tatap Muka, Pemerintah Minta Ada Satgas di Sekolah

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya