Risma Siapkan Asrama Haji Sukolilo Jadi RS Darurat COVID-19

Padahal Asrama Haji Surabaya sempat jadi klaster penularan

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan Asrama Haji Sukolilo sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19. Namun, penggunaan rumah sakit ini masih menunggu rumah sakit lainnya hingga benar-benar penuh.

1. Siapkan Asrama Haji Sukolilo jadi RS Darurat

Risma Siapkan Asrama Haji Sukolilo Jadi RS Darurat COVID-19Ilustrasi situasi rumah sakit (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan, pihaknya akan memanfaatkan dua blok asrama di Asrama Haji Sukolilo yaitu Blok E dan Blok F. Masing-masing blok memiliki 97 kamar. Hingga saat ini, proses pembersihan dan perbaikan fasilitas kamar sudah dilakukan.

"Kita sudah siapkan, bersihkan. Kita sudah perbaiki beberapa meski dalam proses. Hanya yang blok F itu kamar mandinya di luar mungkin kurang jadi kita butuh kamar mandi portable," jelas Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu (13/7).

Sebelumnya, Asrama Haji terkenal menjadi salah satu klaster penyebaran COVID-19 usai pelatihan petugas haji. Hingga saat ini, telah ada 167 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster tersebut.

2. Butuh tambahan tenaga medis

Risma Siapkan Asrama Haji Sukolilo Jadi RS Darurat COVID-19Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat bertemu dengan IDI dan Persi, Senin (11/5). Dok. Humas Pemkot Surabaya

Namun untuk memanfaatkan Asrama Haji Sukolilo sebagai RS darurat, Risma membutuhkan tenaga medis di sana. Sedangkan hingga saat ini, tenaga medis yang dimiliki Pemkot Surabaya sudah kewalahan mengatasi banyaknya pasien.

"Bukan hanya perawat tapi juga dokter yang stay. Sementara RS Soewandhie dan RS BDH kewalahan. Memang ada kemarin dari IDI siap membantu untuk itu. Tapi itu nanti alternatif terakhir kalau RS Husada Utama tidak menampung," tuturnya.

Baca Juga: Pemprov: Keluhan Risma Bisa Langgar Etika Kedokteran

3. Maksimalkan kapasitas di RS Husada Utama

Risma Siapkan Asrama Haji Sukolilo Jadi RS Darurat COVID-19Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat bertemu dengan IDI dan Persi, Senin (11/5). Dok. Humas Pemkot Surabaya

Saat ini Risma masih ingin memaksimalkan kapasitas tambahan yang tersedia di RS Husada Utama. Dari kerja sama yang mereka lakukan, RS Husada Utama menyediakan tempat yang bisa menampung 200 tempat tidur. Kapasitas ini lah yang akan dimanfaatkan Risma untuk merawat Orang Tanpa Gejala (OTG) atau Orang Dalam Pemantauan (ODP) ringan.

"Ruang pertemuannya jadi tempat untuk perawatan kurang lebih 200 orang. Kita sudah kerja sama satu bulan lalu. Kita maksimalkan RS Husada Utama dulu. Baru kalau itu tidak bisa menampung, kita ke Asrama Haji," terangnya.

4. RS Siloam juga sediakan 40 bed tambahan

Risma Siapkan Asrama Haji Sukolilo Jadi RS Darurat COVID-19Ilustrasi Rumah Sakit. Dok.IDN Times/Istimewa

Selain RS Husada Utama, Pemkot Surabaya juga dibantu oleh RS Siloam yang bersedia menyediakan kapasitas 40 tempat tidur tambahan. Risma masih akan memaksimalkan kapasitas di rumah sakit lantaran sudah tersedia bersama tenaga medis dan peralatan lainnya.

"Di RS Husada Utama juga ada sisaan sekitar 40 yang belum kita manfaatkan. Pokoknya kita maksimalkan dulu yang di rumah sakit," pungkasnya.

Baca Juga: Satu Warga Pacitan Tertular COVID-19 dari Klaster Asrama Haji Surabaya

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya