Pidato di HPN, Soekarwo Bahas Wartawan 'Bodrek' hingga RS Jiwa

Kocak nih pak gubernur

Surabaya, IDN Times - Momen penuh tawa terjadi pada puncak perayaan Hari Pers Nasional 2019, Sabtu (9/2) di Surabaya. Seisi ruangan terbahak-bahak karena guyonan yang bertubi-tubi dilempar oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat menyampaikan sambutannya.

Baca Juga: Jatuh Setiap 9 Februari, Yuk Intip Fakta di Balik Hari Pers Nasional 

Baca Juga: Dari HPN 2019, Sinergi Pers dan GPR Mutlak

1. Berterima kasih HPN digelar di Jatim

Pidato di HPN, Soekarwo Bahas Wartawan 'Bodrek' hingga RS JiwaIDN Times/Uni Lubis

Pada awal sambutannya, Soekarwo atau yang lebih akrab disapa Pakde Karwo bersyukur karena Hari Pers Nasional (HPN) 2019 diselenggarakan di Jatim. Menurutnya, euforia sangat terasa terutama pada puncak HPN tersebut.

"Kami berterima kasih atas kehadirannya, pimpinan redaksi dan pimpinan negara. Terima kasih kepada Presiden RI, Pak Jokowi," ucapnya.

2. Sebut wartawan bodrek juga ikut dalam acara

Pidato di HPN, Soekarwo Bahas Wartawan 'Bodrek' hingga RS JiwaIDN Times/Uni Lubis

Tak hanya itu, Pakde Karwo juga berterima kasih kepada insan media yang merayakan HPN di Jawa Timur. "Ini sangat luar biasa. Biasanya yang datang wartawan sampai tingkat Kabupaten/Kota. Ini sampai tingkat kecamatan ada. Wartawan yang dapat kartu anggota dengan mbodrek pun hadir," ujarnya disambut tawa para peserta.

3. Memuji wartawan Jatim karena bermusyawarah

Pidato di HPN, Soekarwo Bahas Wartawan 'Bodrek' hingga RS JiwaIDN Times/Uni Lubis

Setelah membahas wartawan 'bodrek', Pakde Karwo memuji wartawan yang ada di Jatim. Menurutnya, dalam pengambilan keputusan, seperti pemilihan kepala di masing-masing kelompok kerja (pokja), wartawan di Jatim tidak menggunakan proses voting.

"Wartawan Jatim sangat baik sekali. Mungkin dalam 10 tahun ini belum pernah mengambil keputusan voting. Musyawarah semua. Bener," tuturnya disambut gelak tawa. 

4. Memberi contoh musyawarah pada rumah sakit jiwa

Pidato di HPN, Soekarwo Bahas Wartawan 'Bodrek' hingga RS JiwaIDN Times/Uni Lubis

Seusai membahas wartawan, Soekarwo tiba-tiba menyebutkan data di Rumah Sakit Jiwa Menur. Menurutnya apabila proses voting dilakukan, maka Kepala RSJ Menur merupakan orang tergila.

"Pasiennya 400 orang, sedangkan perawatnya 26. Kalau voting yang jadi kepala rumah sakit, pasti yang paling gila. Di sini media dan masyarakat Jawa Timur belajar, ternyata mengambil keputusan terbaik adalah musyawarah," tutupnya.

Baca Juga: PWI Kutim Kenalkan Wakaroros di HPN 2019, Sudah Tahu Motif Batiknya?

Baca Juga: HPN 2019, Kominfo Jelaskan Pentingnya Digitalisasi untuk Masa Depan

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya