Penjelasan Peneliti Unair Soal COVID-19 Varian Lokal

Tidak ada yang istimewa dari mutasi ini

Surabaya, IDN Times - Dinas Kesehatan Jawa Timur mengumumkan bahwa ditemukan varian lokal COVID-19 di Jatim berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing di Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair). Namun, ITD menjelaskan bahwa tidak ada yang istimewa dari mutasi ini.

1. Mutasi B1619 sementara disebut sebagai varian lokal

Penjelasan Peneliti Unair Soal COVID-19 Varian Lokalilustrasi infeksi virus corona COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketua ITD Unair, Prof dr Maria Lucia Inge Lusida menjelaskan bahwa varian ini berasal dari mutasi virus corona dengan kode B.1.619. Varian ini disebut lokal lantaran baru ditemukan dari hasil sampel pasien COVID-19 di Jatim.

"B.1.619 kemarin sementara kami sebut lokal," ujar Inge saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: COVID-19 Varian Lokal Ditemukan di Surabaya

2. Tidak ada yang istimewa dari mutasi ini

Penjelasan Peneliti Unair Soal COVID-19 Varian LokalPixabay.com/Coronavirus

Namun, Inge menambahkan bahwa sebenarnya sudah ada 1 isolat B.1.619 dari Indonesia yang dilaporkan ke GISAID. GISAID adalah lembaga independen global yang melaporkan varian-varian virus serta sekuensnya.

"Sebenarnya sudah ada laporan 1000an di GISAID dari berbagai negara di dunia sejak Maret 2020. Tidak ada yang istimewa dari B.1.619," tutur Inge.

Sementara itu, Inge belum menjelaskan lebih lanjut apakah mutasi ini menjadi variant of concern (VoC) atau variant of interest (VoI).

3. Unair sebelumnya sudah temukan mutasi lokal

Penjelasan Peneliti Unair Soal COVID-19 Varian Lokalilustrasi mutasi pada virus corona penyebab COVID-19 (osfhealthcare.org)

Selain varian ini, Unair sebenarnya sudah sempat menemukan mutasi lokal di Jatim. Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si mengatakan bahwa saat ia masih aktif meneliti sekuens dari sampel virus, timnya menemukan dua mutasi lokal yaitu D614G dan Q677H. Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh juga sempat menerbitkan artikel ilmiah mengenai isolat Jatim D614G.

"D614G kan mendominasi sampai sekarang ada di semua varian alpha, beta, gamma, delta dan omicron," ungkap Nyoman yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development Unair ketika dikonfirmasi IDN Times.

Baca Juga: Studi: Booster COVID-19 Sinovac Mampu Tangkal Varian Omicron

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya