Pemprov Jatim Berikan Santunan Bagi Keluarga KPPS yang Meninggal
IDN Times/Fitria Madia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sebanyak 56 warga Jawa Timur (Jatim) kehilangan nyawanya saat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK), maupun yang bertugas sebagai pengamanan selama gelaran Pemilu 2019. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jatim memberikan santunan kepada keluarga korban.
Baca Juga: Santunan Petugas KPPS, KPU Sudah Bicarakan dengan Kemenkeu
1. Pemprov dan KPU Jatim sampaikan bela sungkawa di hadapan keluarga
IDN Times/Fitria MadiaGubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mewakili Pemprov Jatim bersama Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, Khairul Anam, memberikan ucapan bela sungkawa di hadapan 56 keluarga yang ditinggalkan, Jumat (26/4). Dalam sambutannya, Anam menyampaikan duka yang mendalam lantaran kehilangan rekan seperjuangan dalam menyukseskan Pemilu 2019.
"Semoga yang meninggal dan gugur mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Dan yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan. Kita juga berbangga karena banyak orang baik yang mewakafkan pikiran, tenaga, termasuk jiwanya untuk menyukseskan Pemilu 2019," ujar Anam.
2. Pemprov berikan santunan kepada keluarga
ANTARA FOTO/Risky AndriantoDalam kesempatan tersebut, Khofifah memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan sebesar Rp15 juta. Ia memberikan santunan tersebut beserta piagam penghargaan sembari menyalami satu persatu perwakilan keluarga yang hadir malam itu.
"Ini ada bela sungkawa yang dalam sekali dari kami, Pemprov Jatim. Kami mendengar bahwa ternyata Ketua KPPS, PPS, yang meninggal dalam bertugas ada 51 orang. Kalau dijumlah dengan 2 anggota polisi berarti 53. Sore ini kami dapat kabar duka lagi ternyata ada 5 lagi yang meninggal dalam tugas dalam menyelenggarakan prosea maupun pengawalan Pemilihan Umum 2019," tuturnya.
3. Berikan beasiswa bagi anak korban
IDN Times/ Mela HapsariSelain memberikan santunan berupa uang tunai, Khofifah juga menjamin pendidikan bagi anak-anak yang ditinggalkan korban melalui beasiswa. Terutama bagi mereka yang sedang duduk di bangku SMA/SMK yang memang berada di lingkungan Pemprov Jatim.
"Kami pastikan kepada kabupaten/kota. Kalau SMA/SMK maka bisa dicover oleh Provinsi karena mulai Juli nanti sudah gratis," imbuhnya.
4. Pemprov sediakan pengobatan gratis bagi KPPS dan PPK
IDN Times/Fitria MadiaKhofifah mengatakan, selain petugas yang meninggal masih banyak petugas lain yang sedang sakit maupun kelelahan. Ia pun meminta petugas KPPS maupun PPK tersebut agar segera berobat apabila tak enak badan. Pasalnya, biaya pengobatan telah ditanggung oleh pemerintah.
"Menjadi penting untuk mengkomunikasikan kepada petugas di rumah sakit untuk mendapatkan layanan prioritas. Ini perlu saya sampaikan supaya masing-masing terkonfirmasi kepada masyarakat anggota keluarga atau penyelenggara pemilu yang lain dari mulai PPS, PPK, dan Insya Allah dalam waktu satu dua hari besok masuk ke KPUD," lanjutnya.
5. Keluarga bersyukur atas adanya kepedulian pemerintah
IDN Times/Fitria MadiaSalah satu anak dari petugas KPPS yang meninggal, yaitu Sunaryo dari Surabaya, Hanif Arifinanda, bersyukur atas kepedulian pemerintah terhadap keluarganya. Pasalnya, kini ia hidup berdua bersama ibunya yang sama-sama tidak bekerja.
Uang santunan yang diberikan oleh Pemprov Jatim pun akan ia gunakan untuk melanjutkan pendidikan yang kini sedang ia tempuh di Jurusan Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
"Alhamdulillah kalau Bu Gubernur dan KPU Provinsi peduli. Kami selaku keluarga berterima kasih. Rencananya mungkin ini untuk pendidikan atau untuk acara 40 harinya Ayah," tutur Hanif lirih.
Baca Juga: KPU Ajukan Santunan untuk Petugas KPPS yang Gugur, Segini Jumlahnya
