Pemkot Surabaya Rawat 1.258 Anak Yatim Piatu Akibat COVID-19

Mulai pendidikan, kesehatan, hingga hak asuh

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 1.258 anak menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu akibat COVID-19 di Kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya pun telah memberikan sejumlah bantuan terhadap anak-anak tersebut baik yang berusia di bawah maupun sudah 17 tahun. Bantuan yang diberikan mulai masalah administrasi kependudukan, pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

1. Administrasi anak-anak yang ditinggal orangtuanya akibat COVID-19 dibantu Pemkot

Pemkot Surabaya Rawat 1.258 Anak Yatim Piatu Akibat COVID-19ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP5A Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyebutkan, dari total 1.258 anak terdampak COVID-19 pihaknya sudah mengintervensi sekitar 90 persen mengenai administrasi. Mereka yang kehilangan orangtua di usia dini membutuhkan bantuan Pemkot untuk mengurus masalah kartu anak, pengurusan akta kematian orang tua, maupun Kartu Keluarga (KK).

"Mereka (anak-anak) yang sudah berusia 17 tahun, maka KK-nya bisa sendiri yang yatim piatu. Tapi yang belum, maka kita harus mengikutkan di keluarganya. Itu sudah diproses dan mungkin sudah 90 persen," ujarnya, Sabtu (6/11/2021).

Anak-anak yang kehilangan orangtuanya akibat COVID-19 pun dimasukkan ke dalam data penerima bantuan permakanan dari Pemkot Surabaya. Dengan ini, mereka akan mendapatkan makanan gratis setiap hari dari Pemkot.

"Untuk permakanan, dari Dinsos (Dinas Sosial) untuk anak yatim piatu juga sudah ditindaklanjuti," tuturnya.

2. Masalah pendidikan dan kesehatan juga dijamin

Pemkot Surabaya Rawat 1.258 Anak Yatim Piatu Akibat COVID-19(Ilustrasi pendidikan) IDN Times/Sukma Shakti

Mengenai pendidikan, Antiek memastikan bahwa anak-anak yang sekolah di sekolah negeri tidak membutuhkan bantuan untuk SPP. Sedangkan jika tidak, Antiek mengajukan nama mereka untuk mendapat bantuan lebih lanjut ke Kementerian Sosial RI (Kemensos).

Bantuan juga diberikan dalam penanganan BPJS. Anak-anak yang sebelumnya terdaftar BPJS milik orangtuanya, akan dialihkan dan dibayarkan oleh Pemkot Surabaya.

"Ketika kemarin mereka orangtuanya ada, maka BPJS-nya bisa dari kantor orangtuanya. Ketika sekarang (orang tua) tidak ada (meninggal), maka oleh pemkot sudah dialihkan dan dibiayai. Itu sudah 99 persen terlaksana," ungkap dia.

3. Kemensos sediakan bantuan uang saku

Pemkot Surabaya Rawat 1.258 Anak Yatim Piatu Akibat COVID-19Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP5A Kota Surabaya, Antiek Sugiharti. IDN Times/Fitria Madia

Antiek menerangkan, Kemensos memiliki program bantuan bagi anak-anak korban COVID-19. Pemkot membantu mengajukan nama-nama anak yang kehilangan orangtuanya akibat COVID-19 ke Kemensos untuk kemudian mendapat bantuan berupa uang tunai yang akan dikirimkan ke rekening masing-masing secara langsung.

"Jadi sudah kita ajukan ke Kemensos, mereka (anak-anak) mendapat bantuan tiap bulan kemudian masuk ke rekening anak-anak yang bersangkutan. Selain itu, ada pula bantuan berupa sembako dan alat sekolah," imbuhnya.

Tak sendirian, Antiek menuturkan bahwa pihaknya juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu para generasi penerus bangsa ini. Ia meminta bantuan dari Badan Usaha Milik Swasta (BUMN) hingga perusahaan swasta. Salah satu bentuk bantuannya adalah program anak asuh.

"Ada dari BUMN dan yang lain, mereka minta mengambil anak asuh dan kita fasilitasi dan diambil anak asuh. Ketika dari lembaga-lembaga lain ingin intervensi, kita berikan (data anak-anak). Jadi kalau misal ada lembaga ingin intervensi, ya kita berikan yang belum dapat intervensi," terangnya.

4. Jika tak ada yang merawat, anak akan dibawa ke UPTD Kalijudan

Pemkot Surabaya Rawat 1.258 Anak Yatim Piatu Akibat COVID-19Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemkot juga terlibat mengenai masalah pengasuhan anak-anak terutama bagi anak yang berusia di bawah 17 tahun dan kehilangan kedua orangtuanya sekaligus. Jika tak ada keluarga yang bersedia merawat, Pemkot menyediakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pondok Sosial Kalijudan.

"Termasuk pengasuhan, kami juga masih komunikasikan. Kalau mereka yang tidak punya pengasuhan dari keluarganya, maka pemkot sudah menyiapkan tempat di UPTD Kalijudan untuk mereka yang tidak punya keluarga," pungkasnya.

Baca Juga: Anak Yatim Piatu karena COVID-19 Rentan Jadi Korban Pernikahan Dini

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya