Kisah Satpam Gereja STMB Dapatkan Bekas Jahitan di Wajah Akibat Bom

Namun trauma sudah teratasi

Surabaya, IDN Times - Selasa (25/12) pagi polisi banyak berlalu lalang di depan Gereja Santa Maria Tak Bercela. Pemandangan ini mengingatkan Ari Setiawan pada kejadian 7 bulan lalu, bom Surabaya. Bom bunuh diri yang menewaskan puluhan orang dan menebarkan ketakutan ini tak hanya berbekas di memori Ari, namun juga berbekas pada fisiknya.

1. Ari adalah saksi korban kejadian tersebut

Kisah Satpam Gereja STMB Dapatkan Bekas Jahitan di Wajah Akibat Bom

Ari merupakan salah satu petugas keamanan Gereja STMB yang telah bekerja selama 4 tahun di sana. Meski ia seorang muslim, namun Ari tetap tekun menjalankan tugasnya mengamankan jalannya peribadatan umat nasrani di gereja tersebut.

"Saya waktu itu memang bertugas jaga pintu depan. Saat bomnya meledak, saya juga kena. Serpihan-serpihannya begitu kena mata, bibir, dan punggung saya," ujar Ari saat bertugas dalam pengamanan ibadah Natal.

2. Terdapat bekas jahitan dan bekas luka di wajah Ari

Kisah Satpam Gereja STMB Dapatkan Bekas Jahitan di Wajah Akibat Bom

Bekas kejadian tersebut pun kini tak dapat hilang. Terlihat bola mata kanannya merah dan bengkak. Sementara sudut kiri bibir bawahnya terdapat bekas jahitan. Ari pun mengingat kejadian tersebut yang membekas di wajahnya.

"Masa pengobatan saya selama 13 hari dirawat di RSAL. Kalau operasi, operasi kecil saja karena terkena serpihan-serpihan itu. Ini dijahit di bibir saya," terangnya.

3. Lingkungan setempat membuat Ari mudah mengatasi trauma

Kisah Satpam Gereja STMB Dapatkan Bekas Jahitan di Wajah Akibat BomIDN Times/Fitria Madia

Ari tak menampik bahwa masih ada ketakutan-ketakutan yang menghantuinya selama bekerja di sana. Namun lingkungan sekitar yang menguatkan dapat membuat Ari bertahan dan melawan trauma tersebut.

"Kalau trauma pasti ada karena waktu itu saya lihat sendiri kejadiannya. Tapi berkat dari bimbingan moril yang diberikan Romo akhirnya saya bisa kembali untuk menguatkan diri sampai saat ini," tutur Ari.

4. Malah menguatkan keimanan jemaat

Kisah Satpam Gereja STMB Dapatkan Bekas Jahitan di Wajah Akibat BomANTARA FOTO

Hal senada juga diamini oleh Yohanes Adi. Seorang warga Surabaya yang telah menjadi jemaat gereja sejak lahir. Yohanes mengatakan bahwa kejadian bom tersebut bukannya mengikis iman malah semakin mengobarkan semangat spiritualisme jemaat.

"Sedih sekali waktu itu lihat kondisi rumah kita seperti itu. Malah jadi semangat untuk bantu melayani di gereja. Jadi pemicu. Supaya gak sia-sia pengorbanannya Mas Bayu," tutur Yohanes. Bayu merupakan salah satu jemaat yang tewas di tempat saat menghadang pelaku bom masuk ke dalam gereja.

5. Semakin banyak jemaat ingin jadi relawan

Kisah Satpam Gereja STMB Dapatkan Bekas Jahitan di Wajah Akibat BomIDN Times/Fitria Madia

Malah hingga kini, semangat pemuda-pemudi Gereja STMB semakin berkobar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang menawarkan diri untuk menjadi relawan seperti Bayu.

"Termasuk saya. Dulu saya bukan relawan. Tapi setelah kejadian itu, ada panggilan bahwa seharusnya saya ini berkorban dan melayani. Banyak sekali yang ingin jadi relawan tapi kita seleksi jadi cuma sedikit," terang Yohanes.

Baca Juga: Budi Hartono, Satpam Muslim yang 14 Tahun Menjaga Gereja Santa Maria

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya