Kamar Kajang, Dusun Asri yang Kini Tenggelam Pasir Erupsi

Rumah-rumah warga terpendam pasir dan lumpur

Lumajang, IDN Times - Dusun Kamar Kajang dulunya merupakan salah satu kawasan padat penduduk di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Tercatat, ada 596 warga yang tinggal di sana. Warganya kebanyakan merupakan petani, peternak, dan penambang pasir. Namun, bencana erupsi Gunung Semeru membuat kampung ini menjadi kota mati.

Puluhan rumah yang ada di Dusun Kamar Kajang sudah ditinggal pemiliknya. Terang saja, bangunan-bangunan itu sudah tidak lagi layak dihuni. Sebagian besar bangunan terendam pasir dan bebatuan hasil erupsi Gunung Semeru.

1. Banjir terjadi karena sungai tak lagi mampu menahan air

Kamar Kajang, Dusun Asri yang Kini Tenggelam Pasir ErupsiSuasana Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Jumat (10/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Salah seorang warga Dusun Kamar Kajang, Lagiono menceritakan bahwa awalnya, pemukimannya tidak terdampak separah ini saat erupsi terjadi pada Sabtu (4/12/2021). Memang abu vulkanik sampai di rumah-rumah warga namun tidak sampai separah ini. Bahkan, saat Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo berkunjung ke desa itu pada Selasa (7/12/2021), jalanan masih bisa dilalui dengan normal.

Namun, keadaan tiba-tiba berubah saat hujan deras mengguyur sejak Selasa malam. Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejali ternyata tak sanggup lagi menampung air bercampur material vulkanik. Pasalnya, sungai itu sudah mengalami pendangkalan akibat pasir dan batu yang hasil erupsi Sabtu lalu.

"Jadi luapan sungai ini karena gak bisa turun, terhambat dari besuk (sungai) yang asli. Jadi air yang dari gunung tidak bisa turun sehingga yang sebelah utara itu rumahnya terendam," ujar Lagiono saat ditemui IDN Times di Kamar Kajang, Jumat (10/12/2021).

2. Warga memilih mengungsi karena sudah diprediksi

Kamar Kajang, Dusun Asri yang Kini Tenggelam Pasir ErupsiSuasana Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Jumat (10/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Banjir bandang pada Selasa malam rupanya masih berlanjut. Hujan kembali terjadi keesokan harinya. Alhasil, Dusun Kamar Kajang pun semakin terendam air bercampur lumpur, pasir, dan bebatuan. Luapan ini lah yang membuat puluhan rumah tenggelam lumpur hingga menyisakan atapnya saja.

"Untungnya warga sudah mengungsi semua. Soalnya sudah diprediksi bakal kena luapan air dari lahar. Alhamdulillah gak ada korban," tutur Lagiono.

Lagiono beruntung rumahnya tak ikut terendam lumpur. Rumah Lagiono terletak di dataran lebih tinggi sebelah utara perkampungan. Saat ini, ia dan keluarganya masih memilih bertahan di rumahnya untuk menjaga hewan ternak.

"Kalau imbauan ya dari kemarin sudah ada. Tapi karena masih merasa aman ya bertahan karena masih punya hewan ternak, kasihan kalau ditinggal," ungkapnya.

3. Perkampungan malah jadi sungai baru

Kamar Kajang, Dusun Asri yang Kini Tenggelam Pasir ErupsiSuasana Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Jumat (10/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Tak hanya pemukiman yang hilang ditelan lumpur, fenomena sungai baru juga terjadi di kampung ini. Pemukiman dengan jalan nasional di Kamar Kajang pun berubah menjadi aliran deras air lengkap dengan bebatuan seperti sebuah sungai baru. Bedanya, sungai ini memiliki dasar aspal.

Sungai baru ini juga menutup akses Dusun Kamar Kajang. Padahal, dusun ini merupakan salah satu jalan masuk ke Gladak Perak, jembatan penghubung Lumajang dan Malang.

Untuk mengatasi luberan air dengan material vulkanik, otoritas setempat pun membuat sudetan di samping jalan. Sudetan ini mengalirkan air dari atas yang seharusnya menuju ke pemukiman agar kembali ke jalur yang sebenarnya.

"Ya Alhamdulillah setidaknya rumah-rumah di atas yang masih terendam air bisa segera surut," sebut Lagiono.

4. Jalan nasional mulai dinormalisasi

Kamar Kajang, Dusun Asri yang Kini Tenggelam Pasir ErupsiSuasana Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Jumat (10/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Selain pembuatan sudetan, jalan beraspal yang sebenarnya merupakan jalan nasional penghubung Lumajang-Malang juga mulai dibersihkan. Apalagi, jalan ini menjadi akses utama ke Gladak Perak. Untuk bisa memperbaiki Gladak Perak dan membuat jembatan sementara, jalan tersebut harus dibersihkan dari lumpur dan bebatuan.

Kepala Desa Sumberwuluh, Abdul Azis mengatakan bahwa pembersihan jalan nasional di Dusun Kamar Kajang sudah dilakukan sejak Minggu (12/11/2021). Setidaknya ada 7 alat berat yang diterjunkan untuk membantu mengangkut material lumpur, pasir, dan batu dari jalan beraspal.

"Kita usahakan semaksimal mungkin agar jalan nasional ini bisa dilalui. Sekarang alhamdulillah sudah bisa tembus dilewati walau belum bersih. Ini harus segera dibersihkan buat perbaikan jembatan," ungkapnya.

Tak hanya normalisasi jalan nasional, DAS Rejali juga dikeruk agar bisa berfungsi kembali sebagai pengalir lahar. Harapannya, sungai baru dan sudetan yang tercipta di Kamar Kajang tak lagi diperlukan untuk mencegah luapan ke perkampungan.

Baca Juga: Korban Meninggal Erupsi Semeru Kini 46 Orang

5. Dusun Kamar Kajang tidak bisa kembali lagi

Kamar Kajang, Dusun Asri yang Kini Tenggelam Pasir ErupsiSuasana Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Jumat (10/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Bebatuan dan lumpur dari jalan utama memang sudah dibersihkan. Dusun Kamar Kajang sudah bisa diakses kembali. Namun, tetap saja kampung itu jadi kampung mati. Rumah-rumahnya sudah lumpur terendam lumpur, pasir, dan batu. 228 warga terdampak tengah mengungsi di posko-posko pengungsian maupun rumah kerabat.

"Kalau kampungnya ya mau bagaimana lagi. Sudah gak bisa ditinggali. Sudah gak bisa diselamatkan," tutur Azis lirih.

Saat ini, ia memastikan warga-warganya yang kehilangan rumah bisa mendapatkan relokasi. Pemerintah Kabupaten Lumajang sudah menyiapkan beberapa titik di tanah Perhutani sebagai tempat relokasi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Azis berharap warga Kamar Kajang bisa memulai kembali kehidupan mereka yang hancur tersapu lahar Semeru.

Baca Juga: Meja Makan Selamatkan Ngatiyem dari Awan Panas Erupsi Gunung Semeru

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya