IPAL Kerjasama dengan Jepang Tak Juga Dibangun, Risma Surati Jokowi

Surabaya akan punya IPAL medis

Surabaya, IDN Times - Instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) medis mandiri di kota Surabaya hasil kerja sama dengan sister city, Kitakyushu Jepang belum juga dibangun. Padahal, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku sudah menerima banyak desakan dari berbagai pihak. Risma menjelaskan bahwa hingga kini, ia belum menerima persetujuan dari pemerintah pusat.

1. Surat belum dibalas oleh Presiden

IPAL Kerjasama dengan Jepang Tak Juga Dibangun, Risma Surati JokowiANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Risma mengaku telah bersurat ke Presiden Joko Widodo terkait pembangunan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kota Surabaya. Namun hingga kini ia belum menerima balasan surat dari pemerintah pusat. Menurut Risma, pengelolaan limbah B3 hingga saat ini hanya terdapat di Cileungsi, Tangerang.

"Nanti saya kirim surat lagi ke presiden bersama hasil seminar, semua peraturan ada di pemerintah pusat," ujarnya dalam sambutan Seminar Kebijakan dan Regulasi Pengelolan Limbah B3 dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup di Graha Sawunggaling, Rabu (17/10).

2. Lahan dan anggaran sudah disiapkan

IPAL Kerjasama dengan Jepang Tak Juga Dibangun, Risma Surati JokowiIDN Times/Fitria Madia

Risma menjelaskan, ia sudah menyiapkan lahan dan anggaran untuk pembangunan IPAL ini. Namun, pihaknya masih menunggu regulasi pusat lantaran segala dampak negatif harus diantisipasi.

"Dampaknya kalau ngawur lingkungan akan hancur. Kita harus antisipasi dulu, karena kalau ada masalah akan jadi tambah berat. Meskipun RS sudah teriak teriak. Pemkot sudah siapkan lahan dan anggaran, tapi apakah bisa dikerjakan?" ungkapnya

Baca Juga: Bukan Sedotan, Ini Limbah yang Lebih Berbahaya bagi Kelestarian Laut!

3. Gelar seminar pengelolaan limbah B3

IPAL Kerjasama dengan Jepang Tak Juga Dibangun, Risma Surati JokowiIDN Times/Fitria Madia

Untuk mendukung proyeknya ini, Risma pun menggelar Seminar Kebijakan dan Regulasi Pengelolan Limbah B3 dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. Seminar ini menghadirkan 5 narasumber yaitu Euis Ekawati dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ary Murtadlo dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Idaa Warmadewanthi selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil Lingkungan dan Kebumian ITS, Hendrikus Handono sebagai factory manager PT Salim Ivomas Pratama Indonesia Minyak Goreng, dan Agnes Lianawati dari RKZ. Diharapkan dari seminar ini akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang dapat mendukung IPAL medis mandiri di Kota Surabaya.

"Banyak yang bisa dilakukan dan banyak bisa kita kerjakan dengan pengelolaan yang baik. Mari bersama sama kita pikirkan dan ini bukan kepentingan RS dan direktur, tapi ini kepentingan kita semua. Untuk masa depan kota ini dan anak anak cucu kita," tuturnya.

Baca Juga: Galang Dana Palu, Risma Dapat Ratusan Juta dari Crazy Rich Surabayan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya