HUT ke 162, Ini 5 Fakta Menarik Kabupaten Sidoarjo

Selamat ulang tahun, Arek Ndarjo!

Sidoarjo, IDN Times - Tanggal 31 Januari adalah Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Sidoarjo. Di usianya yang ke 162 tahun ini, Sidoarjo telah melalui banyak hal, utamanya di tengah pandemik COVID-19. Daerah dengan julukan Kota Delta, Kota Petis, dan Kota Udang ini memiliki sejumlah fakta menarik.

1. Kabupaten penyangga Surabaya ini memiliki penduduk lebih dari 2 juta jiwa

HUT ke 162, Ini 5 Fakta Menarik Kabupaten SidoarjoKantor Bupati Sidoarjo. IDN Times/Fitria Madia

Kabupaten Sidoarjo berbatasan langsung dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Sebagai salah satu daerah penyangga, Sidoarjo termasuk dalam golongan Surabaya Raya bersama Gresik. Selama masa pandemik COVID-19, Sidoarjo mengikuti kebijakan yang diterapkan untuk Surabaya Raya karena dirasa tak bisa lepas dari Kota Pahlawan itu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 2.266.533 jiwa di tahun 2019. Dengan jpenduduk yang cukup padat, Sidoarjo termasuk dalam daerah industri dan perdagangan. Selain itu, dengan topografi yang mendukung, banyak wilayah Sidoarjo yang digunakan sebagai pertambakan. Oleh sebab itu ikan bandeng dan udang sebagai salah satu hasil tambak dijadikan julukan hingga lambang Kabupaten Sidoarjo.

Sebenarnya, tidak ada penjelasan resmi apa arti di balik nama Sidaorjo. Namun, dilansir melalui laman resmi Pemkab Sidoarjo, nama kabupaten ini dulunya adalah Sidokare yang masih menjadi bagian dari Kabupaten Surabaya. Setelah resmi berpisah dari Surabaya dan menjadi kabupaten sendiri pada 31 Januari 1859, pemerintah Hindia Belanda akhirnya mengganti nama Sidokare menjadi Sidoarjo. Tak ada arti atau alasan khusus. Pengubahan nama ini hanya dikarenakan Sidokare memiliki konotasi kurang bagus.

2. Memiliki tiga nama julukan populer

HUT ke 162, Ini 5 Fakta Menarik Kabupaten SidoarjoKantor Bupati Sidoarjo. IDN Times/Fitria Madia

Sidoarjo memiliki beberapa nama lain yang cukup populer. Tiga di antaranya adalah Kota Petis, Kota Delta, dan Kota Udang. Julukan Kota Udang dan Kota Petis diambil dari salah satu produk unggulan Sidoarjo yaitu Udang dan petis sebagai hasil olahannya. Udang juga merupakan lambang Kabupaten Sidoarjo sehingga menyebutnya sebagai Kota Udang cukup diingat.

Selain itu, Kota Delta didapatkan dari kondisi geografis Kabupaten Sidoarjo. Sebutan ini diperoleh lantaran Sidoarjo yang terletak di delta alias dataran hasil sedimentasi dari aliran sungai Brantas. Sidoarjo juga masih dikelilingi aliran air yaitu dari Kali Surabaya dan Kali Porong yang merupakan cabang dari Kali Brantas.

3. Dikenal juga akibat insiden Lumpur Lapindo

HUT ke 162, Ini 5 Fakta Menarik Kabupaten SidoarjoTanggul panahan lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo. IDN Times/Fitria Madia

Tak hanya mendapat julukan dari produk unggulan dan kondisi geografis, Kabupaten Sidoarjo juga terkenal sebagai Kota Lumpur. Tak lain dan tak bukan, julukan ini didapatkan dari tragedi semburan lumpur Lapindo. Insiden yang menarik perhatian nasional bahkan mancanegara ini tak bisa lepas dari wajah Kabupaten Sidoarjo.

Hingga kini, setidaknya ada 16 desa dari 3 kecamatan yang sudah hilang tenggelam lumpur. Tak kurang 640 hektare luas lahan yang lenyap dan berubah menjadi kolam raksasa berisi lumpur dan air. Ribuan jiwa kehilangan tempat tinggal mereka. Bahkan, sebagian korban hingga saat ini belum mendapatkan ganti rugi atas peristiwa tersebut.

Baca Juga: Orang yang Divaksinasi Pertama di Sidoarjo, Pj Bupati: Kok Gak Sakit?

4. Dua kali Bupati Sidoarjo tersandung kasus korupsi

HUT ke 162, Ini 5 Fakta Menarik Kabupaten SidoarjoMantan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah. IDN Times/Fitri Madia

Awal tahun 2020, Kabupaten Sidoarjo ramai jadi bahan pembicaraan lantaran bupati saat itu, Saiful Ilah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setelah menjalahi proses sidang, Abah Ipul, sapaan akrab Saiful Illah, diputus bersalah atas tindak pidana korupsi proyek infrastruktur Kabupaten Sidoarjo. Ia pun divonis 3 tahun penjara.

Ternyata, catatan kepala daerah koruptor di Kabupaten Sidoarjo bukan hanya ditorehkan oleh Abah Ipul. Sebelumnya, pada tahun 2012 mantan Bupati Siodarjo Win Hendrarso juga terlibat korupsi kas daerah Sidoarjo tahun 2005 sebesar Rp2,4 miliar. Ketika itu, Abah Ipul adalah wakil bupatinya. Kini Win telah menghirup udara di luar bui setelah dinyatakan bebas bersyarat sejak Januari 2021.

5. Berkali-kali ganti bupati di tahun 2020

HUT ke 162, Ini 5 Fakta Menarik Kabupaten SidoarjoPlt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dok Humas Pemprov Jatim

Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup menggemparkan bagi Kabupaten Sidoarjo. Di awal tahun, Bupati Sidoarjo saat itu, Saiful terjaring OTT KPK. Kedudukannya kemudian digantikan oleh sang wakil yaitu Nur Ahmad Syaifuddin. Cak Nur, panggilan karib Nur Ahmad, kemudian menahkodai Kabupaten Sidoarjo saat menerjang ombak tinggi kasus COVID-19.

Nahas, ternyata sang nahkoda pun menjadi korban. Cak Nur yang dikenal sebagai pribadi rendah hati dan pekerja keras ini meninggal dunia akibat COVID-19 pada Sabtu (22/8/2020). Kematian Cak Nur begitu mendadak. Ia baru dirawat selama beberapa jam sebelum akhirnya diketahui terpapar COVID-19. Namun tak berselang lama, ternyata ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Dengan kepergian Cak Nur, masyarakat Sidoarjo harus beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan lagi di tahun yang sama. Akhirnya, Sekretaris Daerah kala itu,  Ahmad Zaini menjadi pelaksana harian sebelum Hudiyono dilantik oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjadi Pejabat Bupati Sidoarjo.

Baca Juga: Warga Sidoarjo Tangkap Buaya di Sungai, Kini Dititipkan di KBS

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya