Hari Habitat Dunia 2020, Pentingnya Permukiman di Tengah Pandemik

Kota Surabaya menjadi tuan rumah acara internasional ini

Surabaya, IDN Times - Peringatan Hari Habitat Dunia 2020, salah satu kegiatan internasional yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengusung tema “Pemukiman Untuk Semua: Masa Depan Perkotaan yang Lebih Baik”. Diselenggarakan di Surabaya, kegiatan ini akan membahas solusi terkait permasalahan permukiman yang ada di berbagai kota di seluruh dunia. Apalagi, di tengah pandemik permukiman merupakan salah satu faktor krusial yang harusnya dijamin oleh pemerintah bagi keselamatan warganya.

1. Permasalahan permukiman menjadi penting dan mendesak di tengah pandemik COVID-19

Hari Habitat Dunia 2020, Pentingnya Permukiman di Tengah PandemikDirektur Eksekutif UN Habitat Maimunah Mohd Sharif saat konferensi pers virtual, Senin (5/10/2020).

Direktur Eksekutif UN Habitat (Badan Program Pemukiman Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa), Maimunah Mohd Sharif menjelaskan, permasalahan permukiman menjadi penting dan mendesak di tengah pandemik. Pasalnya, masyarakat membutuhkan perlindungan yang cukup di dalam rumah serta fasilias sanitasi yang memadai.

“Pertimbangan kami, kami ingin menyediakan kebutuhan dasar yaitu air dan sanitasi. Karena kita butuh cuci tangan dan air sangat penting. Masyarakat juga butuh rumah yang layak, tidak hanya atap dan lantai saja. Rumah sangat penting saat pandemik, karena ketika kita terkena lockdown dan butuh tetap tinggal di rumah, kalau tidak ada rumah bagaiama kita bisa tinggal di rumah? Dan juga kepadatan penduduk di permukiman kumuh,” ujar Maimunah dalam konferensi pers virtual, Senin (5/10/2020).

2. Permukiman bisa menjadi kunci penanganan COVID19

Hari Habitat Dunia 2020, Pentingnya Permukiman di Tengah PandemikWali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat konferensi pers virtual, Senin (5/10/2020).

Selain itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sebagai tuan rumah menambahkan bahwa permukiman di perkampungan menjadi salah satu kunci penyelesaian pandemik COVID-19 di Kota Surabaya. Risma mengatakan bahwa dengan tidak mengubah budaya perkampungan di tengah kota, masyarakat lebih bisa bertanggung jawab untuk penanganan COVID-19 di lingkungan terdekatnya masing-masing.

“Kami merealisasikan ini dengan program yang namanya Kampung Tangguh. Jadi bagaimana permukiman bisa dimanfaatkan juga sebagai sarana penanganan COVID-19,” tuturnya.

Baca Juga: Jelang Musim Hujan, Risma Bersihkan Saluran Air di Surabaya

3. Akan dibahas bersama 900 orang

Hari Habitat Dunia 2020, Pentingnya Permukiman di Tengah PandemikKonferensi pers Hari Habitat Dunia yang diselenggarakan di Kota Surabaya, Senin (5/10/2020).

Permasalahan permukiman juga masih dialami oleh hampir seluruh negara. Penyelesaian terhadap permukiman kumuh (slum area) dan para tunawisma akan menjadi topik utama pembahasan dalam kegiatan ini. Nantinya, 900 peserta dari 193 negara anggota PBB akan mengikuti berbagai sesi diskusi panel baik secara daring maupun luring.

“Panel nanti akan terdiri dari berbagai tema. Tentu saja yang tidak lupa kami akan membahas bagaimana terkait inklusivitas, gender, anak muda, dan lainnya dalam penanganan pemukiman untuk semua ini. Kami harus memastikan bahwa setiap orang bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak,” pungkas Maimunah.

Baca Juga: Serunya Pengalaman Pertama Risma Naik Mobil Lamborghini

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya