ECOTON Temukan Pencemaran Mikroplastik di Perairan Timur Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah ECOTON menemukan adanya pencemaran mikroplastik di perairan timur Surabaya. Mikroplastik ini diduga berasal dari limbah rumah tangga dan industri. Pencemaran mikroplastik ini membahayakan lantaran sudah memasuki tubuh perikanan yang akhirnya dikonsumsi manusia.
1. Air laut di perairan timur Surabaya terkontaminasi mikroplastik
Salah seorang peneliti ECOTON, Eka Chlara Budiarti menjelaskan berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, dalam seratus liter air laut di Kenjeran hingga Tambak Wedi mengandung 195 partikel hingga 598 partikel mikroplastik. Di wilayah timur (Gununganyar) jumlah mikroplastik yang ditemukan lebih sedikit yaitu 89 hingga 124 partikel.
“Selain di perairan ada temuan lain yang menunjukkan bahwa sedimen, kerang dan udang dikawasan timur Surabaya juga telah terkontaminasi mikroplastik,” ujarnya, Sabtu (12/12/2020).
2. Mikroplastik sampai mengkontaminasi kerang
Peneliti lainnya, Anisa Ayudiah dari Universitas Hang Tuah menambahkan bahwa mereka sudah menguji kontaminasi mikroplastik dalam kerang hijau di kenjeran dan tambak wedi. Hasilnya, kerang-kerang tersebut elah terkontaminasi mikroplastik sebesar 10-20 partikel dalam satu ekor.
"Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm. Jenis mikroplastik yang ditemukan dalam tubuh kerang adalah jenis fiber, fragmen dan filamen," tuturnya.
3. Mikroplastik berasal dari sampah di sungai
Anisa melanjutkan, mikroplastik ini diduga berasal dari limbah rumah tangga dan industri yang dibuang ke sungai hingga akhirnya terbawa sampai pantai. Selain itu bisa juga bersumber dari limbah cair domestik yang dibuang oleh warga di bantaran DAS Brantas.
"Sampah plastik seperti tas kresek, sedotan, styrofoam, bungkus plastik dan sachet juga bisa membentuk mikroplastik karena teronggok di bantaran kemudian terbawa aliran sungai dan terpapar sinar matahari yang membuatnya terdegradasi menjadi serpihan plastic kecil yang disebut mikroplastik,” paparnya.
4. Desak adanya kajian lebih lanjut
Temuan mikroplastik di ekosistem Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) ini menjadi mengkhawatirkan karena Pamurbaya merupakan tempat bertumpunya perekonomian nelayan-nelayan Surabaya. Pada akhirnya, tangkapan nelayan yang tercemar mikroplastik pun dikonsumsi warga dan bisa membahayakan kesehatan.
"Oleh karena itu kami mendorong upaya pengurangan sumber mikroplastik, perlunya kebijakan untuk mengurangi atau pelarangan penggunaan plastik sekali pakai. Kami juga mendesak adanya kajian lebih lanjut untuk menetukan kawasan tangkap nelayan yang minim kontaminasi mikroplastik, Perlu ada kajian lebih luas tentang kontaminasi mikroplastik di Kawasan Pamurbaya untuk menentukan zona-zona berdasarkan tingkat kontaminasi mikroplastik," pungkas Chlara.
Baca Juga: Ecoton Sebut Sungai Kalimas Surabaya Tercemar Klorin dari Disinfektan