Dugaan Penyalahgunaan Bantuan BNPB, Bawaslu Surabaya Panggil MAJU
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya menerima ada laporan dugaan penyalahgunaan bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kampanye. Mereka pun sudah memanggil Pasangan Calon Wali-Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 02, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) sebagai pihak terlapor.
Baca Juga: ERJI Mulai Sasar Pemilih Relijius, MAJU Kian Seimbang Bagi Peran
1. Bawaslu terima laporan dugaan penyalahgunaan bantuan BNPB untuk kampanye
Ketua Bawaslu Surabaya M. Agil Akbar menjelaskan bahwa laporan tersebut berasal dari warga. Ia menyertakan bukti foto tiga orang memakai kaus kampanye MAJU sembari membawa paket bantuan BNPB serta mengacungkan salam dua jari yang merupakan simbol kampanye pasangan MAJU.
"Laporannya sudah masuk. Saat ini masih dalam tahap kajian," ujar Agil saat dihubungi IDN Times, Sabtu (21/11/2020).
2. Sudah mintai keterangan BPBD Jatim
Untuk menindaklanjuti problem tersebut, Agil sudah memanggil BPBD Jatim sebagai perwakilan BNPB. Ia meminta keterangan apakah bungkusan yang dibawa oleh tiga orang dalam gambar tersebut benar-benar merupakan bantuan sosial dari BNPB.
"Kami sudah meminta klarifikasi BPBD Jatim sebagai pihak terkait. Saya tidak bisa menyampaikan hasil klarifikasinya karena ini bagian dari kajian," lanjut Agil.
Selain itu, pihaknya juga melayangkan surat pemanggilan bagi Paslon Maju pada Sabtu (21/11/2020). Ia berharap agar mereka bisa memenuhi panggilan tersebut sebagai pihak terlapor. Dengan demikian, hasil rekomendasi Bawaslu nantinya bisa adil dengan mempertimbangankan prespektif seluruh pihak.
"Meski hari ini hari Sabtu, tetap kami kirimkan surat panggilannya. Harapannya secepatnya bisa datang, mungkin Senin bisa," tuturnya.
3. Laporan dibuat oleh warga
Sementara itu, aduan ini dilaporkan oleh seorang warga bernama Albert Kurniawan. Ia merasa resah lantaran adanya foto yang beredar di Whatsapp terkait penyalahgunaan bantuan BNPB oleh Paslon MAJU ini.
"Saya merasa resah dengan adanya info, berita, dan foto bahwa ada paket bantuan dari BNPB diduga digunakan untuk kampanye calon tertentu di Pilkada Surabaya. Rakyat berharap Bawaslu bisa membuka secara benderang tentang masalah ini,” ungkap Albert.
Baca Juga: MAJU Janji Sejahterakan Nelayan, Armuji: Di Visi Misi Tidak Ada!