Cerita Meylita, Mahasiswa yang Ketagihan Jadi Relawan Vaksinasi

Tindakan kecil kita bisa membantu penanganan COVID-19

Surabaya, IDN Times - Meylita (21) percaya bahwa, sekecil apa pun aksi yang bisa dia lakukan tetap akan berarti untuk membantu mengatasi bencana COVID-19 ini. Ia pun memutuskan untuk menjadi relawan vaksinasi COVID-19. Ia berharap, langkah kecilnya untuk menyuntikkan vaksin ke tubuh-tubuh warga bisa membantu mempercepat terbentuknya herd immunity di masyarakat.

1. Berawal ingin mencari pengalaman

Cerita Meylita, Mahasiswa yang Ketagihan Jadi Relawan VaksinasiMeylita, mahasiswa yang aktif jadi relawan vaksinasi. Dok pribadi

Meylita merupakan seorang mahasiswi S1 Keperawatan. Sehari-hari, sama seperti mahasiswa lainnya, Meylita menghabiskan waktunya selama setahun terakhir untuk kuliah secara daring. Ia pun berpikir untuk bisa memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan yang berguna. Salah satunya yaitu menjadi relawan.

"Awalnya aku mau cari pengalaman. Alhamdulillah aku ada basic menyuntik dulu. dan mau ngerasain gimana sih jadi nakes yang bertugas jadi vaksinator," ujar Meylita saat dihubungi IDN Times, Rabu (4/8/2021).

2. Sudah tiga kali jadi relawan vaksinasi

Cerita Meylita, Mahasiswa yang Ketagihan Jadi Relawan VaksinasiMeylita, mahasiswa yang aktif jadi relawan vaksinasi. Dok pribadi

Meylita pun memulai perjalanannya untuk menjadi relawan vaksinator. Awalnya, ia mendapatkan tawaran dari kampus untuk berpartisipasi dalam vaksinasi massal di Gelora 10 November oleh Pemerintah Kota Surabaya. Ternyata, perempuan asal Kota Surabaya ini ketagihan! Ia pun meneruskan jejak kerelawanannya sebagai vaksinator sampai 3 kali.

"Ternyata gak kapok. Ikut lagi vaksinasi Jalajaya dari Koarmada II. Terus serbuan vaksin dari TNI-AL di Pulau Bawean selama 3 hari. Ini baru selesai yang dari Bawean," tuturnya.

Baca Juga: Niat Membantu Sesama, Polisi Gresik Ini Donor Plasma Konvalesen 9 Kali

3. Belajar banyak hal saat jadi relawan

Cerita Meylita, Mahasiswa yang Ketagihan Jadi Relawan VaksinasiMeylita, mahasiswa yang aktif jadi relawan vaksinasi. Dok pribadi

Selama menjadi relawan, Meylita merasakan berbagai manfaat. Yang pertama tentunya praktik lapangan terkait ilmu akademis yang ia miliki sebagai calon perawat. Selain itu, Meylita belajar untuk menghadapi masyarakat dengan berbagai macam karakter. Pelajaran seperti ini tentu tidak ia dapatkan di bangku kuliah.

"Belajar ikhlas dan sabar. Bertemu sama banyak orang yang sebelumnya gak kenal dan berbeda suku dan bahasa," ungkapnya.

Melalui kegiatan relawan ini, Meylita juga semakin menghargai kinerja para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan melawan virus corona. Memakai hazmat selama berjam-jam sembari tetap berkegiatan tentu tidak mudah bagi Meylita.

"Jadi tau dan paham banget gimana jadi nakes yang bertugas di masa pandemik gini, pengapnya pakek APD," sebutnya.

4. Ajak anak muda lain untuk aktif jadi relawan

Cerita Meylita, Mahasiswa yang Ketagihan Jadi Relawan Vaksinasiilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Perempuan pencinta kucing ini pun tak merasa keberatan dengan berbagai kegiatan kerelawanan yang ia jalani. Sejauh ini, ia masih bisa mengimbangi perkuliahan dan kegiatan relawan vaksinator. Ia berharap, ke depannya bisa lebih banyak lagi anak muda yang turun langsung menjadi relawan di berbagai bidang agar pandemik COVID-19 bisa segera teratasi.

"Meskipun punya resiko tinggi terpapar tapi suka aja bisa jadi relawan membantu sesama dan membantu Indonesia biar pandemi cepet berlalu," tutupnya.

Baca Juga: Pengalaman Adit Dampingi Istri Lahiran di Tengah Pandemik COVID-19

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya