BNNP Jatim Musnahkan 22 Kg Sabu, Kemasannya Malah Disimpan

Untuk analisis lebih lanjut

Surabaya, IDN Times - Dalam pemusnahan barang sitaan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, Senin (1/4) ada hal yang tak biasa terjadi. Kemasan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu tidak turut dimusnahkan, namun malah dilipat dan disimpan.

1. Kemasan sabu-sabu tak turut dimusnahkan

BNNP Jatim Musnahkan 22 Kg Sabu, Kemasannya Malah DisimpanIDN Times/Fitria Madia

Sesaat sebelum memasukkan barang bukti seberat 22 kilogram tersebut, Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Priyambadha, malah meminta silet kepada staffnya. Ia membuka kemasan barang haram tersebut dan mengeluarkan isinya.

"Ini saya dikabari, BNN Pusat meminta kemasannya dikirim ke sana. Jadi tidak kita musnahkan," ujar Bambang.

2. Kemasan dianalisis lebih lanjut

BNNP Jatim Musnahkan 22 Kg Sabu, Kemasannya Malah DisimpanIDN Times/Fitria Madia

Kemasan yang dimaksud adalah kemasan teh Cina berwarna hijau dengan tulisan aksara cina Guanyinwang dan logo lima bintang merah. Setelah disobek, kemasan-kemasan tersebut pun disimpan di dalam sebuah peti.

"Karena ada informasi dari BNN Pusat minta bungkusnya. Mungkin di sana dianalisa beberapa TKP di Indonesia, apakah ini bisa jadi satu (jaringan) atau bagaimana," terangnya.

3. Penangkapan hasil dari kerja sama berbagai pihak

BNNP Jatim Musnahkan 22 Kg Sabu, Kemasannya Malah Disimpan

Dalam pemusnahan barang sitaan tersebut, hadir pula perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan, PT KAI Daop VIII, dan Tim Labfor BNNK Surabaya. Sebanyak 22 kilogram sabu-sabu tersebut pun dimusnahkan menggunakan mesin insenerator.

"Ini merupakan hasil kerja sama yang baik dari semua pihak. Terima kasih atas kerja sama demi masa depan bangsa bebas dari narkoba," ucap Bambang.

4. Tren narkoba di Jatim meningkat

BNNP Jatim Musnahkan 22 Kg Sabu, Kemasannya Malah DisimpanIDN Times/Fitria Madia

Berkat pemusnahan tersebut, menurut Bambang sekitar 110 ribu orang terselamatkan dari bahaya narkoba. Kini pihaknya pun masih terus berusaha mengungkap jaringan-jaringan pengedar narkoba.

"Saat ini naik karena dari bulan Maret ini sudah menyita 22 kilogram. Kalau tahun lalu sampai Desember sebanyak 26 kilogram. Penangkapannya meningkat," pungkas dia.

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya