Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Biotis Dapat CPOB dari BPOM, Peneliti Vaksin Unair: Kita Siap Jalan!

Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman. IDN Times/Fitria Madia
Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman. IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis, partner Universtitas Airlangga untuk memproduksi Vaksin Merah Putih secara massal. Para peneliti vaksin Unair pun menyambut positif kabar ini dan semakin bersemangat untuk segera menyelesaikan bibit vaksin karya dalam negeri.

1. Peneliti Unair bersyukur PT Biortis dapat sertifikat CPOB

Rektor Unair, Prof Muhammad Nasih (tengah) bersama Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman (kanan). IDN Times/Fitria Madia
Rektor Unair, Prof Muhammad Nasih (tengah) bersama Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman (kanan). IDN Times/Fitria Madia

Koordinator Produk Riset COVID-19 Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih menjelaskan, PT Biotis telah terbukti mampu memproduksi vaksin dengan baik berdasarkan sertifikat yang diberikan oleh BPOM. Kemampuan ini berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh BPOM dengan standar-standar internasional.

"BPOM sudah memberikan sertifikat CPOB artinya sudah diakui bahwa PT. Biotis itu nanti mampu memproduksi massal Vaksin Merah Putih yang risetnya dilakukan oleh para peneliti Unair," ujarnya, Jumat (20/8/2021).

2. Produksi massal Vaksin Merah Putih semakin lancar

Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman (tengah) saat konferensi pers di Unair, Senin (19/4/2021). IDN Times/Fitria Madia
Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman (tengah) saat konferensi pers di Unair, Senin (19/4/2021). IDN Times/Fitria Madia

Nyoman mengatakan, para peneliti pun bersyukur dan bersemangat dengan pengakuan yang telah diterima oleh PT Biotis. Dengan demikian, penciptaan Vaksin Merah Putih semakin mulus. Kini tinggal satu tahap lagi yang harus diselesaikan yaitu uji klinis kepada manusia sebelum akhirnya vaksin bisa diproduksi secara massal.

"Jadi standar internasional sudah dipenuhi dan mendapatkan sertifikat. Sehingga kalau nanti vaksinnya sudah selesai uji klinis ya langsung diproduksi oleh PT Biotis, kita sebagai peneliti siap jalan saja," tuturnya.

3. Saat ini tengah diuji coba para hewan makaka

Screenshot/ FB Menkes RI
Screenshot/ FB Menkes RI

Sementara itu, Nyoman menyebutkan bahwa saat ini Vaksin Merah Putih tengah menjalani proses uji preklinis terhadap hewan makaka. Setelah sukses pada tahap uji hewan mencit, kini puluhan hewan makaka yang memiliki kemiripan dengan manusia sedang menguji keamanan dari Vaksin Merah Putih platform Unair ini.

"Sebagaian sudah disuntik vaksin dua kali, sebagaian masih satu kali, dari proses ini kami perlu melihat perkembangan dan melakukan analisis," ungkapnya.

4. Hewan makaka yang diuji dari berbagai kategori

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Nyoman memastikan bahwa Vaksin Merah Putih dapat digunakan oleh berbagai kalangan termasuk anak-anak. Oleh karena itu, para peneliti Unair juga menyiapkan hewan makaka berusia anak-anak, tua, jantan, betina, dan kategori khusus lainnya..

"Saat ini ada 40 ekor makaka dengan berbagai kategori tersebut yang sedang dalam proses vaksinansi," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us