Biotis Dapat CPOB dari BPOM, Peneliti Vaksin Unair: Kita Siap Jalan!

Surabaya, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis, partner Universtitas Airlangga untuk memproduksi Vaksin Merah Putih secara massal. Para peneliti vaksin Unair pun menyambut positif kabar ini dan semakin bersemangat untuk segera menyelesaikan bibit vaksin karya dalam negeri.
1. Peneliti Unair bersyukur PT Biortis dapat sertifikat CPOB
Koordinator Produk Riset COVID-19 Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih menjelaskan, PT Biotis telah terbukti mampu memproduksi vaksin dengan baik berdasarkan sertifikat yang diberikan oleh BPOM. Kemampuan ini berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh BPOM dengan standar-standar internasional.
"BPOM sudah memberikan sertifikat CPOB artinya sudah diakui bahwa PT. Biotis itu nanti mampu memproduksi massal Vaksin Merah Putih yang risetnya dilakukan oleh para peneliti Unair," ujarnya, Jumat (20/8/2021).
Baca Juga: Sempat Terkendala, Vaksin Merah Putih Unair Masuk Praklinik Tahap 2
2. Produksi massal Vaksin Merah Putih semakin lancar
Nyoman mengatakan, para peneliti pun bersyukur dan bersemangat dengan pengakuan yang telah diterima oleh PT Biotis. Dengan demikian, penciptaan Vaksin Merah Putih semakin mulus. Kini tinggal satu tahap lagi yang harus diselesaikan yaitu uji klinis kepada manusia sebelum akhirnya vaksin bisa diproduksi secara massal.
"Jadi standar internasional sudah dipenuhi dan mendapatkan sertifikat. Sehingga kalau nanti vaksinnya sudah selesai uji klinis ya langsung diproduksi oleh PT Biotis, kita sebagai peneliti siap jalan saja," tuturnya.
3. Saat ini tengah diuji coba para hewan makaka
Sementara itu, Nyoman menyebutkan bahwa saat ini Vaksin Merah Putih tengah menjalani proses uji preklinis terhadap hewan makaka. Setelah sukses pada tahap uji hewan mencit, kini puluhan hewan makaka yang memiliki kemiripan dengan manusia sedang menguji keamanan dari Vaksin Merah Putih platform Unair ini.
"Sebagaian sudah disuntik vaksin dua kali, sebagaian masih satu kali, dari proses ini kami perlu melihat perkembangan dan melakukan analisis," ungkapnya.
4. Hewan makaka yang diuji dari berbagai kategori
Nyoman memastikan bahwa Vaksin Merah Putih dapat digunakan oleh berbagai kalangan termasuk anak-anak. Oleh karena itu, para peneliti Unair juga menyiapkan hewan makaka berusia anak-anak, tua, jantan, betina, dan kategori khusus lainnya..
"Saat ini ada 40 ekor makaka dengan berbagai kategori tersebut yang sedang dalam proses vaksinansi," pungkasnya.
Baca Juga: Kabar Baik! BPOM Beri CPOB ke Biotis buat Produksi Vaksin Merah Putih