Aktivis Cilik Surati Jokowi Agar Awasi Pencemaran Plastik di Sungai

Nina minta impor sampah plastik dihentikan

Surabaya, IDN Times - Aktivis cilik yang lantang menyuarakan isu lingkungan, Aeshnina Azzahra Aqulani memberikan surat terbuka bagi Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo. Dalam suratnya, Nina meminta Jokowi menghentikan impor sampah yang berakibat pada pencemaran mikroplastik di perairan Pulau Jawa.

1. Nina soroti pencemaran mikroplastik di sungai

Aktivis Cilik Surati Jokowi Agar Awasi Pencemaran Plastik di Sungai

Melalui akun Instagramnya @aeshnina, ia menuturkan bahwa surat terbuka yang ia sampaikan kepada Jokowi, merupakan aspirasinya mengenai kondisi lingkungan saat ini. Nina yang aktif dalam penelitian lingkungan bersama orangtuanya menemukan fakta bahwa mikroplastik telah mencemari berbagai sungai di Pulau Jawa mulai Sungai Brantas, Kali Porong, Kali Surabaya, dan Kali Marmoyo.

"Kami tidak mau menanggung beban pencemaran yang disebabkan oleh generasi saat ini, kami punya hak hidup di lingkungan yang bersih dan sehat," sebut Nina, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga: Cerita Nina, Aktivis Cilik Asal Gresik di COP 26

2. Sampah plastik impor diduga jadi sebab pencemaran mikroplastik

Aktivis Cilik Surati Jokowi Agar Awasi Pencemaran Plastik di Sungai

Salah satu penyebab cemaran mikroplastik ini berasal dari sampah-sampah plastik yang diimpor dari luar negeri. Sampah plastik tersebut diselundupkan di dalam sampah kertas dari berbagai negara. Sayangnya, sampah plastik ini tidak dikelola dengan baik dan malah dibuang sembarangan maupun dibakar.

"Pabrik kertas di Indonesia membutuhkan sampah kertas yang bersih atau tidak tercampur untuk didaur ulang menjadi kertas, karton, koran, dan kardus. Pabrik kertas membeli sampah kertas dari luar negri, karena sampahnya sudah dipilah sejak dari rumah," tuturnya.

3. Daur ulang sampah plastik impor tidak ramah lingkungan

Aktivis Cilik Surati Jokowi Agar Awasi Pencemaran Plastik di Sungai

Nina melanjutkan, usai pabrik kertas mengambil sampah kertas, sampah plastik yang diselundupkan di dalamnya pun dibuang di desa-desa sekitar pabrik. Salah satunya adalah Desa Bangun Mojokerto, desa pembuangan sampah plastik impor terbesar di Jatim.

Penduduk desa sekitar memilah sampah plastik impor lalu dijual ke pabrik daur ulang plastik. Namun, proses daur ulang ini tidak ramah lingkungan. 

"Sampah plastik impor dicuci dengan air sungai atau air sumur kemudian limbahnya dibuang kesungai tanpa adanya pengolahan limbah cair sehingga limbah pabrik daur ulang mencemari sungai dan membunuh ikan-ikan di sungai," ungkapnya.

4. Nina minta Jokowi ikut awasi pencemaran mikroplastik di sungai ini

Aktivis Cilik Surati Jokowi Agar Awasi Pencemaran Plastik di SungaiAktivis cilik yang lantang menyuarakan isu lingkungan, Aeshnina Azzahra Aqulani. Dok. Istimewa.

Untuk itu, Nina meminta Jokowi bertindak agar melarang impor sampah plastik dari luar negeri dan menghentikan pencemaran plastik di sungai. Nina berharap agar Jokowi lebih peduli pada isu-isu lingkungan di Indonesia demi kepentingan masa depan.

"Saya ingin Pak Jokowi membuat Peraturan yang tegas untuk mencegah masuknya sampah plastik impor dan peraturan untuk berhenti membakar sampah. Saya mohon Pak Jokowi agar mengawasi industri-industri nakal yang membuang limbah kotornya ke sungai," sebut Nina dalam suratnya. Nina berharap, Jokowi dapat membaca bahkan membalas suratnya itu.

Baca Juga: Resah Pencemaran Sungai, Ecoton Bikin Lorong Botol Plastik

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya