4 Ciri Varian Omicron, 5 Kali Lebih Cepat Menyebar dari Delta

Surabaya, IDN Times - Virus corona varian omicorn saat momok terbaru bagi warga Indonesia saat sudah ditemukannya kasus pertama di RSDC Wisma Atlet. Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D., membeberkan 4 karakteristik yang dimiliki oleh varian omicron dibanding varian lainnya.
1. Daya tular 5 kali lebih cepat dibanding delta
Laura menjelaskan, terungkapnya varian omicron pertama kali di Afrika Selatan sudah menunjukkan ciri utamanya yaitu daya tular yang lebih cepat. Dalam kurun waktu satu minggu saja, kasus COVID-19 vairan ini meningkat sebanyak dua hingga tiga kali lipat. Bahkan, daya tular ini disebut Laura 5 kali lebih cepat dibanding varian delta.
"Virus COVID-19 varian delta daya tularnya tujuh kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, sedangkan omicron lima kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian delta. Jadi bisa dibayangkan bagaimana berbahayanya varian omicron ini,” ujar Laura, Sabtu (1/1/2021).
2. Tingkat keparahannya lebih rendah
Meski daya tularnya lebih cepat, Laura mengatakan bahwa varian ini memiliki tingkat keparahan yang rendah dibanding varian Delta. Namun, ia tetap mewanti-wanti agar masyarakat tidak mengentengkan varian ini lantaran bisa menyebabkan lebih banyak orang tertular yang berujung pada kolapsnya fasilitas kesehatan.
“Apabila tidak dibendung maka kasusnya akan semakin banyak dan mungkin bisa menyebabkan fasilitas kesehatan overload. Ketika fasilitas kesehatan penuh, maka penanganan pasien bisa terlambat sehingga keparahan penyakit pasien meningkat atau bahkan bisa menyebabkan kematian,” tuturnya.
3. Berpotensi menurunkan efektivitas vaksin
Kabar buruk lain yang dibawa varian omicron ialah potensi kemampuannya untuk melarikan dairi dari antibodi tubuh. Sehingga, meski telah mendapatkan vaksin pun, virus COVID-19 dengan varian ini tetap bisa lolos karena tidak dikenali antibodi. Alhasil efektivitas vaksin kemungkinan menurun.
“Pada varian virus COVID-19 yang muncul pertama kali di Wuhan, vaksin COVID-19 memiliki efektivitas hingga 95 persen namun untuk melawan varian omicron ini efektivitas vaksin COVID-19 menurun dan hanya sebesar 50 persen. Peneliti masih terus melakukan investigas terkait hal ini,” jelasnya.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah di Tengah Temuan Omicron Transmisi Lokal
4. Bisa dideteksi dengan tes PCR-SGTF
Terakhir, varian ini bisa terdeteksi dengan metode terbaru yang sudah disiapkan pemerintah yaitu tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan S Gene Target Failure (SGTF). Hasil tes PCR-SGTF ini bisa diketahui lebih cepat dibandingkan metode Whole Genome Sequencing (WGS) yang sebelumnya dilakukan untuk mengetahui varian delta dan lainnya.
“Jadi memang pemerintah telah menyiapkan metode tes terbaru yakni menggunakan PCR-SGTF agar deteksi kasus COVID-19 varian omicron bisa dilaksanakan dengan cepat,” pungkasnya.
Baca Juga: Imbas Omicron, Kasus COVID-19 Global Naik 11 Persen Sepekan Terakhir