3 Strategi Jatim Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19

Mulai 3T, penyiapan BOR RS, hingga vaksin dosis ketiga

Surabaya, IDN Times - Kementerian Kesehatan RI telah resmi menyebut bahwa Indonesia memasuki gelombang ketiga pandemik COVID-19 disertai penyebaran varian omicron. Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi padat penduduk pun sudah menyiapkan berbagai strategi agar bisa menekan kemungkinan terburuk yang dapat terjadi dalam gelombang ketiga ini. Kasus COVID-19 di Jatim pun diklaim masih terkendali.

"Alhamdulillah meski secara nasional kasus merangkak naik, situasi di Jatim meski mengalami kenaikan tetapi masih terkendali dan indikator penanganan pandemi masih sesuai standar WHO," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat (4/2/2022).

1. 3T tetap harus dikuatkan

3 Strategi Jatim Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) juga disipakan Pemprov Jatim menghadapi gelombang ketiga pandemik. Dok. Humas Pemprov Jatim

Langkah paling dasar yang disiapkan untuk menangkal penyebaran COVID-19 adalah tracing, testing, dan treatment (3T). Pemprov Jatim memastikan bahwa kapasitas testing di Jatim amsih berada di atas standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahkan 4 kali lipatnya yaitu 160-180 ribu tes PCR per minggu. Meski kapasitas testing tinggi, persentase positivity rate di Jatim disebut masih terkendali yaitu 1,72 persen.

"Positivity rate tersebut masih sesuai dengan standar WHO yakni dibawah 5 persen. Sementara, kita tahu saat ini positivity rate nasional adalah 8,95 persen," tuturnya.

Untuk tracing, Khofifah juga berusaha agar mempertahankan angka di atas 15 orang per kasus seusai standar Kemenkes RI. Saat ini, kemampuan tracing Jatim adalah 15,64. Angka ini lebih tinggi dibanding rasio nasional sebesar 8,92.

Baca Juga: Ancaman Gelombang Ketiga COVID-19, Terapkan 5 Hal Ini!

2. Penyiapan BOR RS untuk menekan angka kematian

3 Strategi Jatim Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak cuma kenaikan pasien, tingkat kematian juga menjadi hal yang harus diperhatikan tiap ada lonjakan kasus COVID-19. Untuk itu, Khofifah menjaga agar persentase Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim berada di angka aman. Saat ini, BOR Isolasi di Jatim masih berada dalam angka 4,31 persen per minggunya. Jumlah ini lebih rendah dibanding BOR mingguan nasional sudah merangkak naik di angka 13,85 persen.

"Tentunya terkendalinya indikator epidemiologi ini berkat pengalaman sebelumnya dari Jatim dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen masyarakat," sebutnya.

3. Tiga dosis vaksin untuk tameng masyarakat

3 Strategi Jatim Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 Moderna. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Langkah terakhir yaitu melalui vaksinasi. Saat ini, capaian dosis pertama vaksinasi COVID-19 di Jatim adalah 27.878.421 atau 87,60 persen dari total sasaran. Sedangkan dosis kedua yaitu 20.545.928 atau 64,56 persen darisasaran. Vaksinasi anak juga sudah menyasar 2.244.708 anak usia 6-11 tahun di Jatim.

Selain dua dosis vaksin, pihaknya juga mengandalkan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster. Tertinggi di nasional, capaian vaksin ketiga di Jatim saat ini sebesar 766.800 orang.

"Mohon untuk kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya belum memenuhi target agar segera melakukan percepatan. Dan saya minta penerapan prokes dan 5M diperketat ditengah mobilitas yang sudah tinggi ini," pungkasnya.

Baca Juga: Jateng Masuk Gelombang Ketiga COVID-19 Omicron, IDI: Sesuai Ramalan!

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya