109 dari 154 Kelurahan di Kota Surabaya Sudah Nol Kasus COVID-19

Surabaya, IDN Times - Seiring melandainya COVID-19 di Kota Surabaya, jumlah kelurahan yang sudah menekan angka kasusnya hingga nol kasus pun bertambah. Terbaru, Rabu (18/11/2020), sudah ada 109 kelurahan dengan nol kasus COVID-19. Sehingga, tersisa 45 kelurahan saja yang warganya masih menjadi pasien aktif COVID-19.
1. 109 kelurahan di Surabaya nol kasus COVID-19

Berdasarkan situs resmi Surabaya Tanggap COVID-19, terdapat 109 kelurahan yang sudah menekan kasus COVID-19 dan mencegah terjadinya penularan di warga mereka. Jumlah ini bertambah setelah pada sepekan yang lalu kelurahan dengan 0 kasus COVID-19 mencapai 100 kelurahan.
"Alhamdulillah, sudah ada 109 kelurahan yang nol kasus COVID-19. Ini karena kasus COVID-19 di Kota Surabaya semakin melandai," ujar Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Rabu (18/11/2020).
2. Sempat mencapai angka 113 kelurahan nol kasus COVID-19

Sehari sebelumnya, Selasa (17/11/2020), jumlah kelurahan dengan nol kasus COVID-19 sebenarnya sudah mencapai 113 kelurahan. Namun angka ini menurun seiring adanya pertambahan kasus COVID-19 yang tidak sebanding dengan jumlah pasien yang sembuh. Pada Selasa, pasien COVID-19 bertambah 21 orang. Sedangkan pasien sembuh hanya 2 orang dan meninggal juga 2 orang.
"Saat ini pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih berstatus aktif ada 59 orang. Jumlah kumulatifnya 16,486 orang, 15,233 orang sembuh, dan 1,194 meninggal dunia," lanjut Febri.
3. Daftar kelurahan dengan nol kasus COVID-19 di Kota Surabaya
.jpg)
109 kelurahan yang sudah bisa menekan kasus COVID-19 ini tersebar di seluruh wilayah Kota Surabaya. Kelurahan tersebut terdiri dari Tanjungsari, Sonokwijenan, Tandes, Balongsari, Babat Jerawat, Tegalsari, Dr Soetomo Wonorejo Tegalsari, Simokerto, Putat Gede, Sukomanunggal, Simomulyo Baru, Manukan Wetan, Banjar Sugihan, Asem Rowo, Genting Kalianak, Tambak Sarioso, Kandangan, Romokalisari, Tambak Oso Wilangun, Pakal, Jeruk, Lakar Santri, Lidah Kulon, Lidah Wetan, Lontar, Sambikerep, Made.
“Lalu Beringin, Peneleh, Kapasari, Genteng, Ketabang, Embong Kaliasin, Tembok Dukuh, Jepara, Alun-alun Contong, Gundih, Bubutan, Tambak Rejo, Kapasan, Simo Lawang, Sidodadi, Perak Timur, Nyamplungan, Bongkaran, Pegirian, Ujung, Ampel, Kemayoran, Dupak, Morokrembangan, Bulak, Kedung Cowek, Sukolilo Baru, Sidotop Wetan, Tambak Wedi, Rangkah, Tambak Sari, Pacar Keling, Pacar Kembang, Gading,” imbuh Febri.
Kemudian, Dukuh Setro, Pucang Sewu, Kertajaya, Kalirungkut, Rungkut Kidul, Medokan Ayu, Penjaringan Sari, Wonorejo, Tenggilis Mejoyo, Panjang Jiwo, Kendang Sari, Kutisari, Gunung Anyar, Gunung Anyar Tambak, Rungkut Menanggal, Menur Pumpungan, Nginden Jnagkungan, Klampis Ngasem, Gebang Putih, Medokan Semampir.
Selanjutnya yakni, Mulyorejo, Kejawan Putih Tambak, Manyar Sabrangan, Sutorejo, Kalisari, Kalijudan, Sawahan, Petemon, Kupang Krajan, Karang Pilang, Kedurus, Kebraon, Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Gunung Sari, Pradah Kali Kendal, Wiyung, Jajar Tunggal, Ketintang, Dukuh Menanggal, Jemur Wonosari, Bendul Merisi, Margorejo, Siwalankerto, Kebonsari, Jambangan dan Karah.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.