Legen, Minuman dari Getah Pohon Lontar Paling Diburu Saat Ramadan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times - Selain dikenal sebagai Bumi Wali, Kabupaten Tuban juga dikenal sebagai penghasil minuman legen. Legen adalah minuman yang berasal dari getah pohon lontar atau masyarakat setempat menyebut siwalan.
Minuman yang paling diburu saat bulan puasa ini sangat cocok diminum saat buka puasa. Selain mempunyai rasa manis, minuman ini juga dapat melepas dahaga setelah menjalankan ibadah puasa seharian penuh.
1. Bunga pohon lontar disadap kemudian diambil getahnya
Seorang penyadap legen di Tuban, Daim (63) mengatakan bahwa untuk mendapatkan minuman legen, bunga dari pohon lontar terlebih dahulu disadap. Selanjutnya, bunga yang sadap itu dimasukan bambu supaya air atau getah buah siwalan menetes. Penyadapan getah lontar biasa dilakukan pada sore atau pagi hari.
"Untuk pengambilan biasanya kita lakukan pada sore dan pagi hari, kemudian legen yang sudah kita bawa turun dari pohonnya kita saring kemudian di jual," kata petani asal Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Tuban ini.
Baca Juga: Bongkar Makam Pemuda, Polisi Tuban Pastikan Korban Meninggal Tertabrak
2. Satu botol legen ukuran 1,5 liter dijual Rp15 ribu
Editor’s picks
Daim sendiri telah menjadi petani legen selama puluhan tahun. Setiap bulan puasa ia sengaja menjual legen yang ia ambil dari atas pohon lontar setinggi 10 meter tersebut dan dijual kepada para pembeli yang menjajakan di pinggir jalan.
Mereka biasanya datang ke kebun miliknya atau bisa datang ke rumah Daim. Untuk harga jual legen, Daim membandrolnya Rp15 ribu per botol ukuran 1,5 liter. Dalam sehari ia mampu menjual 5 sampai 7 botol.
"Karena ini masih bulan puasa jadi kita hanya jualan legen saja karena banyak permintaan dari masyarakat. Tapi untuk hari-hari biasanya kita juga memproduksi tuak," jelasnya.
3. Banyak tumbuh di pantura, lontar jadi sumber penghidupan petani
Menurut Daim, pohon lontar banyak ditemui dan dibudidayakan masyarakat seperti warga Kecamatan Palang, Semanding dan beberapa kecamatan lainnya di Tuban. Selain itu, buah siwalannya juga cocok untuk dijadikan es.
Sedangkan daun lontarnya dimanfaatkan warga untuk membungkus dodol dan membuat ketupat. Tanaman yang mempunyai nama latin Borassus flabelifer tersebut tumbuh subur di wilayah pantura Jatim dan bisa hidup selama puluhan tahun.
Baca Juga: Menengok Produksi Gula Merah Lontar Tradisional di Jeneponto
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.