Kasus COVID-19 Naik, Perajin Peti Mati di Kota Mojokerto Kewalahan

Pemilik usaha kewalahan pesanan

Mojokerto, IDN Times - Permintaan peti jenazah di Mojokerto, Jawa Timur mengalami peningkatan cukup signifikan menyusul lonjakan kasus COVID-19 di daerah tersebut. Salah satu pemilik usaha peti jenazah di Kota Mojokerto, Purwaningtyas (75), sempat kewalahan menerima pesanan peti jenazah dari berbagai rumah sakit di Mojokerto.

"Pesanan peti jenazah mulai meningkat sesudah hari raya sampai sekarang ini. Ya karena ada corona ini," kata pemilik usaha peti jenazah yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto tersebut, Selasa (29/6/2021).

1. Kewalahan menerima pesanan peti jenazah 

Kasus COVID-19 Naik, Perajin Peti Mati di Kota Mojokerto KewalahanPemilik Usaha Peti Jenazah di Mojokerto, Purwaningtyas. IDN Times/Zainul Arifin

Kasus COVID-19 di Kabupaten dan Kota Mojokerto memang terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jatim, jumlah kasus positif di Kabupaten Mojokerto 2085 orang, 74 pasien meninggal dunia dan 271 kasus aktif. Sementara di Kota Mojokerto sebanyak 2988 kasus, 202 pasien meninggal dan 230 kasus aktif.

Purwaningtyas mengungkapkan, tingginya pesanan pembuatan peti jenazah untuk pasien yang meninggal karena COVID-19 membuat dia kewalahan. Bahkan, sampai menolak orderan karena keterbatasan tenaga.

"Setiap hari ada pesanan 2 sampai 4 peti jenazah, ada pesanan yang tidak terpenuhi itu. ada yang orang 4 tidak bisa saya layani karena stoknya habis. Terbatas tenaganya," ucapnya.

2. Pesanan peti jenazah dari berbagai rumah sakit di Mojokerto

Kasus COVID-19 Naik, Perajin Peti Mati di Kota Mojokerto KewalahanPembuatan peti jenazah di Mojokerto. IDN Times/Zainul Arifin

Purwaningtyas merupakan satu-satunya pengusaha peti mati di Kota Mojokerto. Usaha itu merupakan rintisan dari bapaknya Sudamono sejak 1970 silam. Semenjak bapaknya meninggal, usaha itu dikelola kakanya hingga saat ini.

Pada Selasa (28/6/2021), di tempat usahanya tampak hanya tersisa satu peti jenazah bayi. Sementara satu pekerja sedang menyiapkan perakitan peti berukuran standar dua meter kali 45 sentimeter yang sudah dipesan salah datu rumah sakit swasta di Mojokerto.

"Pesanan ini dari berbagai rumah sakit di Kabupaten dan Kota Mojokerto. Di antaranya Rumah Sakit Sidowaras, Rumah sakit umum, Rumah Sakit Sakinah Gatul, Rumah Sakit Sumberglagah dan lainnya. Saya ga tau di tempat lain (pembuatan peti jenazah di Mojokerto) itu ada atau tidak, tapi kayaknya larinya ke sini semua," ujarnya.

Baca Juga: Petugas BPBD Jombang Bisa Urus 25 Jenazah, Masih Kerap Disalahkan

3. Harga peti jenazah dibandrol mulai Rp1 Juta 

Kasus COVID-19 Naik, Perajin Peti Mati di Kota Mojokerto KewalahanUsaha peti jenazah Mojokerto. IDN Times/Zainul Arifin

Meski permintaan meningkat, nominal harga yang ditawarkan sejak dulu tidak pernah berubah. Untuk harga peti jenazah yang terbuat dari kayu meranti ia hanya membanderolnya Rp1 juta. Dengan harga yang relatif terjangkau itu, justru Purwaningtyas menjadi kewalahan memenuhi pesanan.

"Harganya peti jenazah berukuran standar atas Rp1 juta, kemudian tanggung Rp1,2 juta, peti jenazah besar Rp1,4 juta dan kalau untuk bayi Rp800 ribu," tuturnya.

Baca Juga: Pemakaman Jenazah COVID-19 Meningkat, Pemkot Surabaya Tambah Lahan

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya