Antisipasi Banjir, Surabaya Bakalan Punya Rumah Pompa Baru
Pembangunan air pompa Petekan Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemkot Surabaya bakal punya rumah pompa baru. Rumah pompa itu terletak di ujung Sungai Kalimas, tepatnya sisi sebelah utara Jembatan Petekan. Pembangunan pompa baru ini untuk antisipasi terjadinya banjir air rob di wilayah utara dan tengah kota. Selama ini flow dari air laut masuk melalui sungai dan mengalis ke saluran-saluran kecil dalam kota, sehingga terjadi banjir.
1. Air pasang laut penyebab banjir rob
IDN Times/Fitria Madia
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan selama ini jika air laut mengalami pasang, masuk ke dalam kota melalui air sungai. "Misalkan di kali sosok, Kalimas Timur, di sini, ini ndak hujan tiba-tiba banjir. Nah itu asalnya dari (air) rob, termasuk sampai Kalisari," kata Risma seperti dikutip dari Humas Pemkot Surabaya, Senin (31/12).
Seharusnya, kata Risma, ada back water yang berfungsi mengatur elevansi permukaan air laut.
2. Pompa air Petekan berfungsi kontrol elevansi permukaan air
Ilustrasi rumah pompa (IDN Times/Ardiansyah Fajar)Jika air laut pasang, maka rumah pompa petekan nanti dapat berfungsi sebagai pengontrol elevansi permukaan air. Apalagi, selama ini permukaan air laut tiap tahun terus mengalami peningkatan, dampak dari global warming.
Oleh karena itu, pembangunan rumah pompa petekan ini menjadi salah satu prioritas utama pemkot untuk mencegah timbulnya banjir air rob.
“Kalau air laut pasang ini kan ada pintu, kita tutup, jadi dia (air) ndak masuk. Selama ini kan ndak ada. Sebetulnya penyebabnya (banjir) ndak ada pintu air di sini. Kalau ini bisa efektif, ini bisa menyelamatkan seluruh kota,” ujarnya.
3. Bakal jadi objek wisata baru
IDN Times/Fitria Madia
Risma mengaku nantinya di lokasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata air baru. Karena selama ini, jika air laut surut maka perahu tidak bisa lewat dan sebaliknya.
Namun, jika ada rumah pompa, pihaknya dapat mengontrol permukaan air sungai agar bisa stabil.
“Kalau ini nanti ada pompa, ada pintu, maka bisa kita kendalikan permukaan air sungai itu. Jadi bisa tetap untuk wisata, bisa tetap untuk pengendalian banjir dampak air rob,” jelasnya.
Bahkan menurutnya, suatu saat air sungai di wilayah itu, bisa menjadi sumber air baku baru. Dengan adanya rumah tersebut, dapat berfungsi sebagai pengontrol aliran air sehingga tidak langsung terkontaminasi dengan laut.
“Suatu saat mungkin bisa menjadi sumber air baku baru, karena kita bisa kendalikan tidak terkontaminasi air laut,” tuturnya.
4. Pastikan selesai 2019
Humas Pemkot SurabayaDia memastikan pembangunan rumah pompa petekan itu bisa selesai pada akhir tahun 2019, sehingga bisa segera difungsikan. Saat ini, pengerjaannya sudah selesai tahap pondasi bangunan.
“2019 kami lanjutkan, kami tinggal rumah bangunan atas, sama pompa,”terangnya.
Sementara untuk desain rumah pompa, ia mengaku akan melakukan konsultasi dan komunikasi dengan pihak konsultan dan para ahli. Sebab, rumah pompa petekan sistemnya bukan seperti pematusan yang sifatnya mengosongkan air. Namun, sifatnya untuk menstabilkan permukaan air.
“Nanti coba saya komunikasi dengan konsultan perencananya. Ini desainnya beda dengan rumah pompa yang lain. Makanya nanti saya komunikasikan dengan para ahli juga konsultan,” pungkasnya.
Baca Juga: Tak Hanya Kampung, Surabaya Kini Miliki Rumah Pompa Warna-warni
